kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuk semester II, bank-bank besar mulai gencar ekspansi kredit


Minggu, 19 Juli 2020 / 17:12 WIB
Masuk semester II, bank-bank besar mulai gencar ekspansi kredit


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 tak mau lama-lama terpukul pandemi. Mulai awal semester II ini, seiring permintaan restrukturisasi yang melandai, bank-bank besar kembali menggelar ekspansi kredit guna kembali menggeliatkan ekonomi.

Direktur Utama PT Bank Negara Indqonesia Tbk (BBNI) Herry Sidharta mengatakan, BNI bakal mengoptimalkan segmen UMKM, dan konsumer untuk berekspansi.

“Untuk tahun ini, dengan kondisi makro pascapandemi, proyeksi kami ekspansi memang tak akan sekencang tahun-tahun sebelumnya hanya single digit growtg. Segmen yang akan kami fokuskan di segmen usaha kecil, dan konsumer,” katanya kepada KONTAN pekan lalu.

Di segmen usaha kecil, Herry bilang, BNI akan mengandalkan program kredit usaha rakyat (KUR). Adapun segmen konsumer, produk payroll loan kepada lembaga pemerintah, perusahaan pelat merah maupun swasta.

Baca Juga: Suku bunga BI turun lagi, jadi angin segar untuk saham sektor properti

Herry menambahkan, hingga Mei 2020 dua segmen tersebut bersama segmen korporasi masih menopang pertumbuhan kredit BNI yang senilai Rp 540,4 triliun dengan pertumbuhan 7,4% (yoy).

“Untuk korporasi kami akan sangat selektif terutama yang punya rantai pasok dengan industri padat karya, ini juga sebagai dukungan kami untuk menggerakan ekonomi nasional pascapandemi,” ujarnya.

Sementara Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja mengatakan, segmen konsumer justru jadi salah satu yang paling terpukul akibat pandemi corona. Maka itu, ekspansi BCA akan fokus ke segmen-segmen dasar dan berpeluang tumbuh selama pandemi.

“Seperti pangan, infrastruktur, pegadaian, kelistrikan dan lainnya. Pemberian kredit masih jalan, namun karena ada penundaan cicilan, terutama di konsumer pasti akan turun,” kata Jahja kepada KONTAN.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso juga mengaku mulai semester kedua ini, BRI mulai kembali menggeber ekspansinya. Ia bilang, ekspansi kredit BRI ditopang oleh adanya penempatan dana oleh pemerintah seiring ketentuan PP 70/2020. Dari dana Rp 30 triliun yang ditempatkan pemerintah ke empat bank Himbara, BRI kebagian Rp 10 triliun.

Selama 20 hari sejak pemerintah menempatkan dananya, Sunarso bilang, BRI telah menyalurkan kredit hingga Rp 13,59 triliun kepada 295.617 debitur. Dengan perincian Rp 5,15 triliun kepada 202.701 debitur mikro-KUR, Rp 4,10 triliun kepada 85.516 debitur mikro-non KUR, dan Rp 4,34 triliun kepada 7.415 debitur kecil, ritel, dan menenngah.

“Di situasi pandemi, sektor pangan jadi sangat penting ini yang kami sasar, kemudian produksi pangan juga butuh didistribusikan, artinya transportasi, dan pada akshirnya suplly chain pangan kita dukung,” imbuhnya

Baca Juga: Perbankan tidak agresif turunkan bunga kredit, begini kata bankir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×