Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kondisi makro ekonomi di Indonesia saat ini belum pulih benar. Hal ini bisa terlihat dari daya konsumsi masyarakat di tanah air yang masih belum bergairah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kendati demikian, sejumlah bank masih mampu mencatat kinerja moncer di tengah lesunya perekonomian dalam negeri. Salah satunya PT Bank Sahabat Sampoerna.
Pada Mei 2016, Bank Sampoerna membukukan kredit sebesar Rp 5,35 triliun atau tumbuh 45% dibadingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,57 triliun.
Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah mengatakan, pertumbuhan kredit didorong oleh penyaluran kredit UMKM yang mengambil porsi sebesar 80% dari total kredit dengan rata-rata pinjaman sebesar Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.
“Kredit ini juga memberikan sumbangsih yang besar dalam pertumbuhan asset hingga Mei 2016 ini,” ujarnya, Jumat (17/6).
Dari sisi kinerja Aset, Bank milik HM Sampoerna ini menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada Mei 2016, total aset Bank Sampoerna mencapai Rp 6,19 triliun, naik 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,49 triliun.
Ali menyebutkan, memang kondisi tahun ini dirasa cukup berat lantaran terjadi penurunan demand yang cukup dalam.
Untuk itu, pihaknya melakukan revisi rencana bisnis bank (RBB) untuk kinerja kredit hingga akhir tahun turun seesar 20% menjadi 30% hingga 25% hingga akhir periode 2016.
“Yang bikin berat, demannya tidak setinggi yang kita raharapkan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
