kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merger bank syariah BUMN cuma dongkrak bisnis Bank Mandiri?


Selasa, 20 Oktober 2020 / 18:29 WIB
Merger bank syariah BUMN cuma dongkrak bisnis Bank Mandiri?
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di Bank Syariah Mandiri Jakarta, Jumat (1/11). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/01/11/2019.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengacu nilai asetnya, PT Bank Mandiri Syariah berukuran paling besar di antara tiga bank syariah entitas anak BUMN yang akan melakukan penggabungan usaha yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), dan PT Bank BNI Syariah.

Meskipun belum ada prospektus lengkap terkait skema merger, mengandaikan ukuran masing-masing entitas yang akan bergabung, secara pro rata, induk Bank Mandiri Syariah yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan dapat mendapat untung paling besar. Apalagi jika kelas bank hasil merger akan dikonsolidasikan kepada Bank Mandiri.

Sebaliknya, induk BRI Syariah yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebagai induk BNI Syariah bakal menyusut asetnya lantaran kehilangan konsolidasian atas entitas anaknya, sekaligus tak akan mengonsolidasikan bank hasil merger.

Baca Juga: Segera gelar RUPS, ini nama-nama calon kuat kursi direktur utama Bank Mandiri

“(Bank hasil merger) kemungkinan memang akan dikonsolidasikan ke Bank Mandiri, mengingat aset Mandiri Syariah paling  besar. Sementara BRI Syariah dan BNI Syariah tidak dikonsolidasikan lagi ke induknya,” kata Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma kepada KONTAN, Selasa (20/10).

S&P dalam risetnya pekan lalu pun menyatakan hal serupa, bahwa aksi merger ini sejatinya hanya akan mendongkrak kinerja Bank Mandiri. Sementara terhadap BRI, dan BRI dampaknya praktis tak ada. 

“Kami memperkirakan aksi merger akan berdampak positif terhadap bisnis Bank Mandiri, sedangkan dampak terhadap dua bank lainnya relatif tidak ada mengingat kecilnya kontribusi aset dan proyeksi kepemilikan pada bank hasil merger,” tulis S&P.

KONTAN telah berupaya menghubungi tiga jajaran direksi ketiga bank pelat merah tersebut, sayang tak ada yang merespon sampai berita ini naik. 

Baca Juga: BI dan OJK sepakati penguatan proses pemberian likuiditas ke perbankann

Adapun jika merujuk laporan keuangan sampai Agustus 2020, Bank Mandiri Syariah memang lebih unggul kinerjanya dibandingkan dua lainnya. Aset Bank Mandiri Syariah tercatat Rp 112,12 triliun, dengan pembiayaan Rp 76,38 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) Rp 99,11 triliun. 

Sedangkan aset BRI Syariah Rp 51,80 triliun dengan pembiayaan Rp  39,28 triliun dan DPK sebesar Rp 44,48 triliun. Kemudian aset BNI Syariah Rp 49,97 triliun dengan pembiayaan Rp 31,25 triliun. 

Selanjutnya: BI dan OJK sepakat dalam penguatan proses pemberian PLJP/PLJPS kepada perbankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×