kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitigasi risiko pinjaman Koperasi, Pemerintah Denpasar luncurkan aplikasi e-checking


Senin, 29 Juli 2019 / 11:27 WIB
Mitigasi risiko pinjaman Koperasi, Pemerintah Denpasar luncurkan aplikasi e-checking


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Guna menghindari kecurangan (fraud) dan mitigasi risiko, pemerintah Denpasar meluncurkan aplikasi e-checking bagi pelayanan anggota koperasi di Kota Denpasar. Lewat aplikasi ini, pengurus koperasi mampu melacak histori calon debitur saat mengajukan pinjaman.

Walikota Denpasar Rai Mantra memastikan bahwa penerapan aplikasi e-checking akan memudahkan sistem kerja koperasi dalam melayani anggotanya, khususnya di Kota Denpasar.

Baca Juga: Pagu indikatif RAPBN 2020 Kemkop dan UKM naik 1,13% jadi Rp 972,3 miliar

"Penerapan teknologi bagi koperasi saat ini bukanlah sebuah pilihan, melainkan sudah menjadi keharusan. Itu tantangan bagi koperasi yang semakin sulit di zaman yang serba digital, serba cepat, dan serba instan", ujar Rai Mantra dalam keterangan tertulis pada Senin (29/7).

Lanjut Ia penerapkan teknologi, akan membuat koperasi semakin eksis dan tidak ditelan kemajuan zaman. Sebab teknologi akan mempermudah dan mempercepat anggota mengakses layanan koperasi.

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menyatakan dengan menerapkan teknologi, koperasi bisa melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) secara online. Selain itu, juga bisa menghemat waktu dan biaya. Apalagi bagi koperasi yang memiliki ratusan ribu orang.

Hanya saja, Menkop juga mengingatkan agar koperasi tak hanya fokus menerapkan teknologi saja. Karena, tanpa SDM yang handal, koperasi berkualitas akan sulit diwujudkan. "Kualitas SDM pelaku koperasi juga menjadi sesuatu yang penting, di samping penerapan teknologi dalam sistem kerja koperasi", kata Puspayoga.

Baca Juga: Menkop UKM : Rasio wirausaha Indonesia sudah lebih dari 7%

Oleh karena itu, Puspayoga berharap, ke depan program Reformasi Total Koperasi bisa dilanjutkan, karena sudah terbukti hasilnya. Diantaranya, mampu meningkatkan kontribusi koperasi terhadap PDB nasional, dari 1,7% menjadi 5,1% pada 2018.

"Meski sudah ada sekitar 50.000 koperasi yang kita bubarkan, namun semangat Reformasi Total Koperasi bukan membubarkan, melainkan menguatkan database koperasi berkualitas", tambah Menkop.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×