kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Modalku berupaya menekan angka wanprestasi 90 hari (WTP90)


Senin, 16 September 2019 / 18:53 WIB
Modalku berupaya menekan angka wanprestasi 90 hari (WTP90)
ILUSTRASI. Modalku sasar pinjaman kepada pedagang pasar


Reporter: Agustinus Respati | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan peer to peer (P2P) lending PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku melalui website-nya mencatat rasio keberhasilan pinjaman 90 hari (TKB90) ada di angka 92,20. Berarti, tingkat wanprestasi 90 hari atau TWP90 ada di besaran 7,80%.

"Perputaran kredit yang cukup cepat mempengaruhi pergerakan di TWP90. Namun kami akan terus berupaya untuk menekan angka agar pemberi pinjaman di Modalku juga tetap mendapatkan keuntungan dari pendanaannya," kata VP of Risk Management Modalku Mario Enrico, pada Senin (16/9).

Baca Juga: Modalku resmi gandeng Zilingo

Sebagai gambaran, per Agustus 2019 grup Modalku telah menyalurkan pinjaman Rp 8 triliun di kawasan Asia Tenggara. Indonesia masih jadi yang dominan dari keseluruhan portofolio pinjaman.

Angka ini naik Rp 1 triliun dibandingkan Juli 2019. Jumlah transaksi di Modalku sejak berdiri hingga bulan Agustus 2019 sudah mencapai lebih dari 900.000 pinjaman Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dalam menyalurkan pinjaman ke sektor-sektor khusus Modalku tidak ambil pusing. Pihaknya terbuka dengan berbagai sektor yang ingin mengajukan pinjaman.

Baca Juga: Pemain fintech lending menadah kucuran dana dari multifinance

"Yang terpenting bagi kami adalah bagaimana di awal kami melakukan assessment dan terus menjaga hubungan baik dengan pelaku UMKM," tambah dia.

Dalam mempertahankan risiko default, Modalku tetap berpegang pada prinsip responsible lending. Pihaknya selalu melihat kemampuan finansial peminjam dengan menggunakan teknik penilaian kredit yang sesuai sebelum memberi modal usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×