kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MUF yakin NPF pembiayaan ke nasabah payroll Bank Mandiri bakal di bawah 1%


Senin, 18 Maret 2019 / 18:01 WIB
MUF yakin NPF pembiayaan ke nasabah payroll Bank Mandiri bakal di bawah 1%


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna meningkatkan kinerja pembiayaan, PT Mandiri Utama Finance (MUF) membidik nasabah payroll dari induk perusahaan yakni Bank Mandiri. Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja menyebut lewat aksi ini rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) dapat ditekan.

"Saya harapannya lewat program ini NPF-nya kecil sekali lah, karena gaji masuk ke kredit. Tidak mungkin 0% juga tapi harusnya jauh lebih rendah daripada program reguler, pastinya di bawah 1%," ujar Stanley di Jakarta, (18/3).

Stanley menjelaskan lewat kerja sama ini, Bank Mandiri akan dijadikan sumber konsumen bagi MUF. Oleh sebab itu, setiap pembiayaan yang disalrukan tetap dicatat di laporan keuangan MUF. Meski demikian, Stanley menyebut pembiayaan ini juga bias lewat joint financing selama memenuhi persyaratan.

Direktur Keuangan MUF Wiweko Probodjakti menjelaskan untuk program ini pihaknya menarget penjualan kendaraan bermotor sebesar 60.000-70.000 unit tahun ini. Namun dari sisi kapasitas, Bank Mandiri saat ini memiliki 3,2 juta nasabah payroll. Wiweko menilai dari segi kapasitas pihaknya bisa menjual motor hingga mencapai 180.000 unit di tahun 2019.

Wiweko optimistis segmen pembiayaan motor tahun ini masih cukup besar. Catatan MUF menyebut penjualan motor di Indonesia tahun lalu sudah mencapai 6,4 juta unit, dari jumlah tersebut ada 65% yang pembeliannya melalui kredit lewat perusahaan multifinance seperti MUF atau sekitar 4,4 juta unit.

Tahun lalu saja, MUF setidaknya berhasil menjual 80.000 unit motor hasil sinergi antara Bank Mandiri dan mitra MUF. "Secara pembiayaan 60.000-70.000 unit dengan ticket size rata-rata Rp 16 juta-Rp 17 juta. Artinya target tahun ini sekitar Rp 1,2 triliun," katanya.

Adapun total pembiayaan MUF hingga Februari 2019 turun 14,51% yoy dari Rp 1,24 triliun menjadi Rp 1,06 triliun. Hal ini sengaja dilakukan oleh perusahaan guna memperbaiki kualitas pembiayaan. Tercermin dari NPF turun dari 1,21% menjadi 0,98% pada Februari 2019.

Saat ini pembiayaan MUF 74% disalurkan pada mobil dan 26% pada sepeda motor. Dimana separuh dari pembiayaan di salurkan pada kendaraan baru. Pada 2019 ini, Stanley menargetkan pembiayaan sepeda motor mampu memberikan kontribusi hingga 50% dari total pembiayaan.

"Kita sih kepinginnya 50% sepeda motor dan 50% mobil karena kombinasi yang bagus. Pembiayaan sepeda motor mungkin marjin lebih bagus. Sedangkan pembiayaan di mobil size lebih cepet naik, sehingga size dan marjin naik," jelas Stanley.

MUF menargetkan dapat memberikan pembiayaan sebesar Rp 8,13 triliun dan menjaga NPF di level 0,8%. Artinya target pembiayaan di 2019 tumbuh 9,45% dari realisasi tahun lalu yaitu Rp 7,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×