kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NPF perusahaan pembiayaan semakin melandai di awal tahun 2019 ini


Senin, 08 April 2019 / 18:03 WIB
NPF perusahaan pembiayaan semakin melandai di awal tahun 2019 ini


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat menanjak, risiko pembiayaan multifinance kembali turun. Ini terlihat dari pembiayaan bermasalah alias non performing financing (NPF) multifinance yang melandai.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, rasio NPF Industri multifinance mencapai 2,70% di Februari 2019. Nilai ini membaik dari Januari 2019 di posisi 2,71% dan Februari 2018 sebesar 3,09%.

Salah satu perusahaan multifinance yang mencatatkan penurunan NPF adalan PT Mandiri Utama Finance (MUF) turun dari 1,37% di Maret 2018 menjadi 0,95% pada kuartal 1-2019. Presiden Direktur MUF Stanley Setia Atmadja menyatakan menyatakan perbaikan kualitas pembiayaan lantaran pihaknya sudah menerapkan berbagai inisiatif perbaikan.

"Perbaikan proses pra kredit dan akuisisi. Penguatan proses collection dan recovery, termasuk di dalamnya perluasan jaringan payment point bekerja sama dengan berbagai payment channel yang ada. Serta perbaikan pengelolaan asset titipan nasabah," ujar Stanley kepada Kontan.co.id pada Senin (8/4).

Stanley menyebut kontributor NPF di MUF secara persentase masih sesuai dengan karakteristik umum industri pembiayaan otomotif. Ia bilang portofolio motor menyumbang persentase lebih tinggi dibanding mobil. Adapun NPF motor MUF sebesar 1,88%, sedangkan NPF mobil 0,57% hingga Maret 2019.

Pencapaian ini lebih baik dibandingkan Februari lalu, NPF sepeda motor di level 1,92% di Februari 2019. Begitu juga dengan NPF mobil 0,58%. Sedangkan total NPF MUF pada dua bulan pertama di 0,98%. MUF mengurungkan niat untuk memberikan pinjaman dengan down payment (DP) 0%. Lantaran perusahaan masih akan mempertahankan kualitas pembiayaan.

Selain itu, anak perusahaan dari PT Bank Mandiri Tbk ini juga menyiapkan langkah antisipasi menjelang lebaran. Pasalnya setelah hari raya ada tren penurunan kualitas pembiayaan.

Stanley bilang pihaknya melakukan pengetatan proses akuisisi, intensifikasi proses penagihan dan kerja sama promosi pembayaran dengan payment channel untuk memudahkan nasabah. Juga mendorong nasabah melakukan pembayaran lebih cepat dari tanggal jatuh tempo.

"Dengan berbagai upaya dan antisipasi yang dilakukan, MUF cukup optimis NPF setelah lebaran diprediksi masih terjaga dengan baik di kisaran 1%. Sehingga target akhir tahun sebesar 0,8% dapat tercapai juga," jelas Stanley.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×