kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK: ada satu lagi investor asing akan masuk industri asuransi jiwa


Rabu, 15 Agustus 2018 / 20:15 WIB
OJK: ada satu lagi investor asing akan masuk industri asuransi jiwa
ILUSTRASI. Ilustrasi permodalan asuransi


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa dalam negeri akan kembali kedatangan pemain baru lagi yang berasal dari asing. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pelaku asuransi jiwa tersebut dari wilayah Asia.

Direktur Pengawas Asuransi OJK Ahmad Nasrullah mengatakan, perusahaan tersebut kini sedang dalam proses mengajukan perizinan. Namun, OJK masih enggan menyebut secara spesifik pemain baru asing tersebut.

Pun demikian dengan realisasi perizinan yang akan diberikan OJK, Nasrullah masih belum membeberkan lebih lanjut. Hal ini tergantung kelengkapan dokumen dan kesiapan perusahaan tersebut.

Menurutnya, kedatangan pelaku asuransi yang berasal dari asing berdampak baik bagi industri. Selain menggairahkan tentu akan memberi manfaat bagi pemain lokal seperti bertukar pengalaman, pengetahuan maupun soal teknologi.

"Sepanjang peraturan yang masih memperbolehkan asing masuk kami tidak menutup diri. Tapi kita selektif kedatangannya harus memberi manfaat buat yang lokal juga bukan sekedar meramaikan," ujar Nasrullah di Jakarta, Rabu (15/8).

Seperti diketahui, terbaru China Life Insurance (Overseas) Company Limited akan mulai resmi beroperasi di Indonesia. Perusahaan ini mengakuisisi PT Asuransi Jiwa Sinansari Indonesia yang didirikan sejak 2013 lalu.

Nasrullah masih belum bisa memberi informasi mengenai nominal investasi akuisisi tersebut. Namun, ia menyambut positif kedatangan pemain baru ini sebab komitmen China Life yang kuat untuk ikut mengembangkan pasar asuransi jiwa dalam negeri. Adapun surat perizinan untuk beroperasi dikeluarkan oleh OJK pada Juni 2018.

Dengan potensi China Life yang terbilang besar sendiri, Nasrullah yakin bisa ikut berkolaborasi dengan perusahaan asuransi lokal. Baik dari sisi bisnis maupun mengenai pemanfaatan digital.

"Premi mereka setahun US$ 120 miliar. Ini angka yang besar, sehingga kami harapkan hal ini bisa ditularkan dengan partner lokal di Indonesia," kata dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×