kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK: Akhir tahun, rapor jasa keuangan positif


Kamis, 21 Desember 2017 / 18:59 WIB
OJK: Akhir tahun, rapor jasa keuangan positif


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor jasa keuangan Indonesia hingga akhir 2017 terus menunjukkan kondisi yang stabil dengan kinerja intermediasi yang berada pada level positif.

“Stabilitas sektor jasa keuangan selama 2017 didukung oleh permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai untuk mengantisipasi risiko dan mendukung ekspansi usaha,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam jumpa pers akhir tahun di Kantor OJK, Jakarta, Kamis (21/12).

Data OJK menunjukkan, sampai dengan November 2017 rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan sebesar terjaga di level 23,54% (batas minimum 8%) dengan tier 1 Capital 21,74%.

Risk based capital (RBC minimum 120%) asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing tercatat sebesar 310% dan 492%.

Likuiditas pasar juga terlihat memadai dengan excess reserve perbankan per 13 Desember 2017 sebesar Rp 644,95 triliun, rasio alat likuid per non-core deposit dan rasio alat likuid per Dana Pihak Ketiga (DPK) masing-masing sebesar 101,75% dan 21,44%.

Sementara net inflow di pasar modal domestik untuk posisi sampai dengan 19 Desember 2017 sebesar Rp 129,3 triliun, terutama berasal dari pasar SBN.

Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan juga berada pada level positif, terutama didukung oleh penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp 257,02 triliun, melebihi target tahun 2017 sebesar Rp 217,02 triliun.

Sementara itu, intermediasi perbankan sudah mulai tumbuh ditunjukkan dengan angka kredit perbankan per akhir November 2017 telah meningkat sebesar Rp 228 triliun. Sehingga total kredit perbankan mencapai Rp 4.605 triliun atau tumbuh sebesar 7,47% year on year (yoy).

“OJK memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir 2017 berada di kisaran 7-9%. Deviasi pertumbuhan kredit perbankan dibandingkan dengan target Rencana Bisnis Bank 2017 sebesar 11,86% yoy disebabkan oleh konsolidasi yang dilakukan oleh perbankan nasional sehubungan dengan risiko kredit termasuk melalui hapus buku terhadap kredit bermasalah terutama untuk segmen kredit berbasis komoditas beserta turunannya,” kata Wimboh.

Sementara, tingkat kredit/pembiayaan bermasalah secara umum juga masih berada dalam level yang terjaga, yakni sebesar 2,89% untuk perbankan dan 3,08% untuk perusahaan pembiayaan.

Sedangkan tingkat suku bunga perbankan, baik bunga deposito maupun tingkat bunga pinjaman menunjukkan tren menurun. Data sampai dengan November 2017 menunjukkan fakta bahwa suku bunga deposito 1 bulan rata-rata 5,72%, turun 64 basis poin (bps) dibanding tahun lalu dan suku bunga kredit rata-rata 11,45%, turun 72 bps dibanding tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×