kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK: Kinerja bank besar masih on the track


Minggu, 02 September 2018 / 09:15 WIB
OJK: Kinerja bank besar masih on the track
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kinerja bank sampai sampai semester 1 2018 masih sesuai dengan rencana bisnis.

Anto Prabowo, Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK bilang sebagai regulator, kinerja perbankan, baik secara individu maupun sistem, saat ini masih sesuai dengan jalurnya (on the track).

"Masih on the track sesuai rencana bisnisnya," kata Anto kepada Kontan.co.id, Jumat (31/8). Perkembangan dinamis kondisi individu bank menurut OJK selalu dikomunikasikan dan dimonitor oleh OJK sebagai regulator dan supervisor.

Jika ada langkah perbaikan menurut OJK akan dilakukan secara terukur sesuai dengan kondisi masing-masing.

Di sisi lain, tim ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat mayoritas kinerja bank besar masih dibawah ekspektasi. Hal ini sesuai dengan laporan keuangan semester 1 2018 yang sudah dipublikasikan.

Dari presentasi dari tim ekonom Bank Mandiri pada saat media gathering, Jumat (30/8) tercatat dari kinerja 10 bank besar, 6 bank di antaranya masih dibawah ekspektasi.

Sebanyak 10 bank ini adalah BNI, BTN, Bank Panin, Bank Mandiri, BTPN, Bank Jatim, Bank Danamon, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Permata dan BRI. Lalu, enam bank yang kinerjanya masih di bawah ekspektasi ialah BTN, Bank Panin, BankDanamon, Bank BCA, Bank Permata, dan BRI.

Menurut Anton Gunawan Kepala Ekonom Bank Mandiri yang sudah sesuai ekspektasi adalah Bank Mandiri dan BNI. Sedangkan yang di atas ekspektasi adalah BTPN dan Bank Jatim.

Menurut Anton, kinerja beberapa bank yang belum sesuai ekspektasi ini disebabkan karena indikator relialisasi laba, kredit, DPK bank dan pencadangan yang belum optimal.

Misalnya, Bank Panin yang mencatat penurunan indikator seperti laba bersih, laba sebelum pajak dan dana pihak ketiga (DPK) yang negatif.

Menurut Anton kinerja Bank Panin ini memang dibawah ekspektasi, hal ini karena Bank Panin memang pada paruh pertama 2018 tidak banyak melakukan pencadangan.

Beberapa bank lain, seperti Bank Permata yang mencatat laba turun 53% di semester 1 2018 juga tidak sesuai harapan. BCA dan BRI yang mencatat kenaikan laba masing-masing 8% dan 11% juga menurut Anton harusnya bisa mencatat laba lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×