kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi Covid-19 dan PSBB Jakarta tekan imbal hasil dana pensiun


Jumat, 18 September 2020 / 18:52 WIB
Pandemi Covid-19 dan PSBB Jakarta tekan imbal hasil dana pensiun
ILUSTRASI. Wabah Covid-19 tidak pandang bulu dan turut memberi dampak pula kepada dana pensiun.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah Covid-19 tidak pandang bulu dan turut memberi dampak pula kepada industri keuangan. Industri dana pensiun ikut kena imbas pandemi utamanya pada imbal hasil dana kelolaan.

Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Suheri Lubis mengatakan, rata-rata imbal hasil dana kelolaan industri dana pensiun mencapai 7% setiap tahun. Ia menilai sepanjang 2020, imbal hasil hanya 4% hingga 5%.

"Hingga Juli 2020 ini, imbal hasil yang diberikan masih 3,75%. Kami berharap sampai akhir tahun ini dan situasi membaik, maka pasar juga cepat bereaksi positif," ujar Suheri kepada Kontan.co.id pada Jumat (18/9).

Baca Juga: Iuran Tak Berkembang, Dana Pensiun Berkurang

Ia menjelaskan, dampak Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berimbas ke imbal hasil. Namun, Ia menilai, PSBB saat ini tidak msmmemberikan dampak yang besar.

Suheri mencontohkan, pada PSBB pertama di April 2020, pasar saham anjlok cukup dalam. Namun kemudian berangsung-angsur baik dan kembali ke level 5.000-an.

Pada PSBB pengumuman PSBB kedua, indeks saham sempat melorot 5%. Tapi, kinerja saham mulai perlahan kembali membaik.  

"Pengalihan pos dana kelolaan ke instrumen lebih aman, menurut saya, tidak terjadi. Karena saat kejatuhan harga saham kemarin, sebagian menahan diri. Kalau mereka realisasikan maka akan rugi. Padahal ada kemungkinan ada harapa akan baik kembali, hanya persoalan waktu," jelas Suheri.

Ia bilang, bila ada dana baru masuk baik iuran maupun dari kupon hasil investasi, maka dana pensium cenderung menahan diri dan menunggu situasi yang tepat untuk belanja saham maupun reksadana saham.

"Tentunya sementara itu, kalau mereka tidak masuk sana masuknya ke instrumen yang lebih aman yakni pemenuhan surat utang negara dan obligasi korporasi," tutur Suheri.

Ia menilai, kecil kemungkinan terjadinya penundaan pembayaran iuran dan pengurangan anggota akibat pandemi. "Itu sebetulnya kita lihat dari pendiri atau pemberi kerjanya. Sejauh mana pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK)," kata Suheri.

Ia menjelaskan, kalau terjadi PHK, otomatis anggota berkurang, maka iuarannya juga berkurang. Kalau perusahaan pemberi kerja mengalami kendala keuangan, ada kemungkinan menunda atau tidak membayar iuaran.

Suheri mengatakan, secara aturan, bila tiga bulan tidak membayar iuaran, maka keanggotaan ditangguhkan. Sedangkan bila satu tahun tidak membayar maka dihentikan kepesertaan.

"Sejauh ini, saya lihat tidak banyak keluhan dari anggota. Walaupun ada satu atau dua perusahaan pendirinya mengalami kesulitan. Namun belum ada yang menunggak kepesertaannya," kata Suheri.

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan dana pensiun mencapai Rp 282,91 triliun hingga Juli 2020. Nilai itu tumbuh 3,39% yoy dari Rp 273,63 di Juli 2019.

Pada Juli 2020, alokasi investasi paling banyak ditempatkan di deposito berjangka senilai Rp 82,03 triliun. Lalu surat berharga negara sebanyak Rp 69,57 triliun.

Kemudian, obligasi korporasi 59,49 triliun. Lalu, saham Rp 24,68 triliun dan reksadana Rp 15,38 triliun. Sisanya kepada instrumen lainnya.

Sebagai perbandingan, pada Juli 2019 silam, alokasi dapen berupa deposito berjangka senilai Rp 73,51 triliun. Lalu surat berharga negara sebanyak Rp 64,34 triliun, obligasi korporasi Rp 56,99 triliun. Lalu saham Rp 32,67 triliun dan reksadana Rp 15,77 triliun. Sisanya kepada instrumen lainnya.

Sedangkan hasil investasi mencapai Rp 10,40 triliun hingga tujuh bulan pertama 2020. Nilai itu turun 13,33% dari Rp 12 triliun pada Juli 2019.

Selanjutnya: Begini Strategi Dapen Genjot Bisnis Dana Pensiun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×