Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan ulang elektronik terus berlomba-lomba menarik jumlah pengguna sebanyak-banyaknya. Begitu juga yang dilakukan PT Solusi Pasti Indonesia melalui PayPro menargetkan jumlah pengguna aktif sekitar 1 juta hingga akhir tahun.
CFO PayPro David Santoso mengatakan, pihaknya optismistis bisa memenuhi target tersebut, karena Payro telah mencatatkan jumlah pengguna aktif sebanyak 715 ribu hingga Juli 2018. Sementara itu, ada sekitar 8 juta pengunduh yang telah mendaftarkan diri ke layanan PayPro.
“Kalau untuk target, kami selalu optismis dan memang sudah sesuai dengan strategi perusahaan. Apalagi, kami adalah pemain pertama Telco Agnostic,” kata David kepada Kontan.co.id, Sabtu (11/8).
Sayangnya, ia enggan menjelaskan secara rinci berapa volume dan nilai transaksi hingga Juli 2018. Yang pasti, volume transaksi PayPro masih didominasi untuk pembayaran pulsa dan token listrik.
Strategi PayPro untuk menambah pengguna, adalah bekerja sama dengan pendekatan business to business (B2B). Suatu cara penjualan produk atau jasa yang diberikan oleh bisnis tersebut dan diperuntukkan untuk bisnis lain.
Saat ini PayPro bekerja sama dengan Master Card mendukung pelaksanaan Asian Games dan Asian Paralympic Games, melalui penyediaan sistem pembayaran di aplikasi milik Asian Games.
PayPro juga menjadi alat pembayaran di merchant seperti Alfamart dan Indomaret. Menggunakan PayPro untuk pembayaran us Damri, Bajaj dan angkutan antarkota, sehingga dapat memudahkan pengguna aplikasi dalam bepergian.
PayPro merupakan produk kolaborasi antara Solusi Pasti Indonesia dengan Indosat, yang sebelumnya bernama Dompetku.
PayPro menyediakan layanan transaksi seperti membeli pulsa, membeli token listrik, membayar berbagai tagihan, pembayaran di toko-toko dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
