kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,84   -10,68   -1.14%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan melihat prospek penyaluran kredit ke sektor pariwisata masih menjanjikan


Kamis, 07 Februari 2019 / 20:17 WIB
Perbankan melihat prospek penyaluran kredit ke sektor pariwisata masih menjanjikan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank akan gencar mendorong penyaluran kredit di sektor pariwisata tahun ini. Prospek pembiayaan di sektor itu dinilai masih terbuka lebar sejalan dengan target pemerintah menjadikan pariwisata sebagai penyumbang devisa terbesar di 2019.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya, menargetkan penyaluran kredit di sektor yang mendukung pengembangan pariwisata tumbuh 15,8% tahun ini. Sementara tahun 2018, bank pelat merah ini berhasil mencatatkan kredit di sektor tersebut sebesar Rp 14 triliun.

Direktur Korporasi BBNI Putrama Wahju Setiawan mengaku optimistis sektor tersebut menjanjikan. "Prospek pembiayaan sektor pariwisata dinilai cukup baik mengingat pemerintah telah menetapkan sektor ini sebagai sektor andalan menghasilkan devisa." katanya pada Kontan.co.id, Kamis (7/2).

Bank BNI tercatat paling banyak melakukan penyaluran kredit di bisnis hotel untuk sektor pariwisata dengan wilayah penyaluran terbanyak ada di Denpasar dan Jakarta.

Sementara PT Bank Centra Asia Tbk (BBCA) menargetkan pertumbuhan kredit di sektor ini sekitar 8%-10% tahun ini. Tahun lalu, realisasinya mencapai Rp 16 triliun atau tumbuh 14%. Namun, konstribusinya ke portofolio kredit Bank BCA masih kecil yakni sekitar 3%.

Santoso Lim, Direktur BBCA mengatakan, penyaluran kredit dilakukan dari segmen korporasi dan komersial terutama untuk pembiayaan bisnis perhotelan dan resort. Kebanyakan disalurkan di wilayah Jakarta dan Bali.

Adapun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memasang target pertumbuhan 10%. Hanya saja, kontribusi kredit di sektor pariwisata masih kecil terhadap portofolio perseroan. Tahun lalu, mereka mencatatkan realisasi kredit di sektor tersebut sebesar Rp 1,15 triliun atau masih di bawah 1% dari total kredit Bank BTN.

Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan BBTN Mahelan Prabantarikso mengatakan, pengajuan kredit pariwisata di Bank BTN didominasi untuk pembangunan hotel, rumah makan, dan guest house dengan serapan terbesar di daerah Yogyakarta dan Bali.

Sementara, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tetap mendorong penyaluran kredit sektor ini. Namun, perseroan tidak memasang target secara spesifik tahun ini. Sementara tahun 2018, mereka berhasil merealisaikan Rp 7 triliun atau masih diabwah 1% dari total kredit Bank Mandiri.

Bank Mandiri akan memfokuskan penyaluran kredit pada hotel bintang empat dan lima, terutama di wilayah yang dipromosikan daam program pemerintah. "Penyaluran kredit tahun lalu mayoritas digunakan untuk pengembangan akomodasi, dengan penyerapan tertinggi di wilayah Denpasar." kata Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×