Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Penyedia solusi pembayaran elektronik lokal, PT Nusa Satu Inti Artha (DOKU) berkomitmen mendukung program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Salah satunya dengan memberikan kemudahan kepada pengguna uang elektronik DOKU dalam bertransaksi di merchant offline menggunakan layanan PayByQR dari DIMO.
Himelda Renuat, CMO PT Nusa Satu Inti Artha mengatakan, solusi pembayaran melalui pemindaian kode QR ini merupakan alternatif pembayaran baru yang efisien, efektif dan aman untuk masyarakat Indonesia. Sistem ini terintegrasi dengan uang elektronik DOKU sehingga dapat langsung digunakan sebagai sumber dana atau berfungsi sebagai dompet digital (e-wallet) dalam bertransaksi.
"Dengan adanya sistem pembayaran ini, uang elektronik DOKU kini dapat digunakan di ribuan merchant offline bertanda khusus logo PayByQR," ujar Himelda, Rabu (12/10).
Transaksi menggunakan PayByQR yang ada di aplikasi DOKU sangat mudah. Pengguna hanya perlu membuka aplikasi DOKU, meng-klik ikon Scan QR lalu mengarahkan kamera smartphone untuk memindai QR code yang ada di struk yang diberikan oleh kasir. Setelah itu, muncul layar konfirmasi pembayaran lalu klik bayar dan tinggal masukkan pin.
Nantinya, pengguna uang elektronik DOKU punya lebih banyak pilihan untuk melakukan transaksi di merchant offline, setelah dapat digunakan untuk berbelanja di gerai Alfa Group seluruh Indonesia dengan menggunakan metode online token.
CEO PT Dimo Pay Indonesia (PayByQR), Brata Rafly mengungkapkan, PayByQR dari DIMO dapat dihubungkan ke semua sumber dana apapun guna mendukung mobile users akses untuk dapat melakukan transaksi non-tunai kapanpun dan dimanapun.Ini merupakan keunggulan konsep agnostik yang diciptakan oleh DIMO. Fleksibilitas pengadopsian teknologi ini memungkinkan semua pihak dapat dengan mudah mengadopsi transaksi non tunai untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Untuk diketahui, hingga akhir 2015, DOKU mengelola total transaksi online sebesar Rp 8,5 triliun. Pihaknya menargetkan pertumbuhan sebesar 30% hingga 40% setiap tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
