kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan KPR non subsidi BTN dan BCA melambat


Selasa, 11 September 2018 / 14:05 WIB
Pertumbuhan KPR non subsidi BTN dan BCA melambat
ILUSTRASI. Ilustrasi Kredit Pemilikan Rumah atau KPR


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat perlambatan kredit KPR non subsidi. Per Agustus 2018, KPR non subsidi BTN tumbuh 13,21% secara tahunan atau yoy dibandingkan periode yg sama pada tahun lalu. Pertumbuhan KPR non subsidi ini lebih rendah dibandingkan periode sama 2017.

Budi Satria Direktur Konsumer BTN mengatakan, pertumbuhan kredit KPR masih bagus. "Namun memang kelihatannya debitur agak menahan diri," kata Budi kepada Kontan.co.id, Senin (10/9).

Perlambatan pertumbuhan KPR non subsidi ini karena ada pengaruh situasi ekonomi, misalnya suku bunga kredit yang trennya naik. Ini menyebabkan nasabah memprioritaskan pengeluaran lain yang lebih penting dan mengambil sikap wait and see.

Melambatnya pertumbuhan KPR non subsidi ini menurut Maryono, Direktur Utama BTN disebabkan salah satunya mungkin daya beli konsumen. Selain itu, konsumen juga masih menunggu kondisi yang tepat untuk membeli rumah, khususnya untuk investasi.

BTN mengakui, memang permintan KPR non subsidi terutama untuk investasi rumah kedua memang belum banyak. Padahal BI sudah merelaksasi loan to value (LTV) beberapa waktu lalu.

Meskipun ada relaksasi LTV, suku bunga acuan sudah naik 125 basis point (bps) sejak awal 2018. Hal ini menyebabkan efek relaksasi LTV ini kurang maksimal.

Seiring melembatnya permintaan KPR non subsidi, BTN juga mengantisipasi meningkatnya non performing loan (NPL). Apalagi kondisi ekonomi saat ini belum terlalu pulih.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA mengakui memang pertumbuhan KPR non subsidi BCA tahun ini lebih sedikit dari tahun lalu. "Karena suku bunga KPR sudah mulai naik jadi lebih susah jualnya," kata Jahja kepada kontan.co.id, Senin (10/9).

Naiknya suku bunga membuat lebih sedikit debitur yang mampu untuk mengambil KPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×