Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara umum, industri asuransi kerugian masih mencatatkan pertumbuhan premi pada tahun lalu. Sayangnya, pertumbuhan tersebut tak berhasil mencapai target yang ditetapkan.
Kondisi serupa juga dirasakan PT Asuransi Wahana Tata alias Aswata.
Direktur Utama Aswata Christian Wanandi menyebut, sepanjang 2017 kemarin, perusahaannya membukukan pertumbuhan premi sebesar 9% menjadi Rp 1,9 triliun.
Meski mengalami kenaikan, namun capaian tersebut masih di bawah target yang ditetapkan perseroan sebelumnya. Karena awalnya, Aswata menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan premi sebesar 16% menjadi Rp 2,1 triliun.
Menurut dia, tak tercapainya target perseroan tak lepas dari kondisi makroekonomi yang terjadi. Hal ini membuat permintaan produk asuransi, terutama untuk segmen korporat ikut terpengaruh.
Di sisi lain, Christian menyebut kondisi ekonomi makro yang terjadi harus disikapi dengan hati-hati. "Sehingga kami pun meningkatkan selektivitas dalam risiko bisnis," kata dia belum lama ini.
Ia menambahkan lini bisnis asuransi kendaraan dan asuransi harta benda masih menjadi penyumbang terbesar bagi premi yang masuk kantong perusahaannya. Sumbangan dari kedua lini bisnis ini mencapai lebih dari 70% dari total premi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
