kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Porsi pembiayaan di luar jawa meningkat


Kamis, 20 September 2018 / 18:54 WIB
Porsi pembiayaan di luar jawa meningkat
ILUSTRASI. Suwandi Wiratno


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan industri pembiayaan di tahun ini menunjukan perlambatan. Di tengah kondisi ini, porsi penyaluran kredit yang mengucur ke luar jawa menunjukan peningkatan dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga bulan Juli 2018 nilai outstanding pembiayaan yang dimiliki pelaku usaha multifinance berada di angka Rp 429,02 triliun. Jumlah ini meningkat 5,5% dibanding periode yang sama di tahun kemarin yang sebesar Rp 420 triliun.

Pasar di pulau Jawa sejauh ini masih menjadi kontributor terbesar bagi industri pembiayaan. Namun pada rentang setahun ke belakang, porsi piutang pembiayaan yang berputar di daerah justru menunjukan peningkatan.

Pada Juli tahun lalu, porsi piutang pembiayaan di luar Jawa berada di angka 31,6%. Tetapi pada periode yang sama di tahun ini, kontribusi tersebut terkerek menjadi 33%.

Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno kontribusi pembiayaan di luar Jawa yang meningkat ini tak lepas dari kondisi ekonomi yang terjadi di sejumlah kawasan. Terutama didorong oleh peningkatan harga sejumlah komoditas.

Di beberapa daerah, sektor komoditas memang masih jadi motor dari geliat ekonomi. Sehingga dengan harga komoditas yang bagus, roda ekonomi pun berputar dengan lebih cepat. "Sehingga daya beli juga ikut meningkat," kata dia, Kamis (20/9).

Bagi industri pembiayaan, dampak dari tren harga komoditas ini pun dirasakan baik untuk pasar korporasi maupun ritel. Misalnya pertumbuhan permintaan alat berat dan kendaraan untuk menyokong ekspansi sejumlah pelaku industri.

Sementara peningkatan pembiayaan kendaraan bermotor baik roda empat dan roda dua dirasakan di segmen ritel.

Melihat potensi ini, ia menilai pelaku usaha pun tak tinggal diam. Ekspansi jaringan untuk mengeksplorasi pasar di luar Jawa pun dilakukan oleh sejumlah multifinance. Sehingga kontribusi pembiayaan di daerah pun makin terkerek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×