kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rasio permodalan tebal, Bank Jatim dan Bank DKI belum tambah modal tahun ini


Selasa, 17 April 2018 / 14:42 WIB
Rasio permodalan tebal, Bank Jatim dan Bank DKI belum tambah modal tahun ini
ILUSTRASI. Uang Rupiah


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi permodalan bank pembangunan daerah (BPD) di awal tahun 2018 tercatat masih cukup tebal.

Sejumlah BPD menyatakan belum berencana untuk menambah modal perseroan lantaran rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang tinggi. Salah satunya yakni PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) yang menyebut sampai dengan kuartal I 2018 posisi CAR perseroan masih sebesar 28%.

"CAR bank DKI masih di atas 28% sehingga masih cukup untuk menopang pertumbuhan kredit," kata Sigit Prastowo, Direktur Keuangan Bank DKI kepada Kontan.co.id, Selasa (17/4).

Lebih lanjut, Sigit mengungkapkan pihaknya akan terus menjaga rasio permodalan di level 28% sampai akhir tahun dan belum akan meminta penambahan modal dari pemegang saham. Dalam hal ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Tahun ini Bank DKI tidak mengajukan tambahan modal karena masih cukup. Hal ini sejalan dengan harapan pemprov yang menginginkan kemandirian BUMD dalam permodalan," tambahnya.

Sebelumnya, Sigit meramal pertumbuhan kredit tahun ini akan sejalan dengan target yang dipatok Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni di level 12%. Modal saat ini dinilai Bank DKI masih sangat cukup untuk mengejar target tersebut.

Selain Bank DKI, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga mengungkap belum akan menambah modal tahun ini. Pasalnya, Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menilai, posisi CAR pada akhir Februari 2018 lalu masih cukup tinggi di kisaran 25,09%.

Jumlah tersebut tumbu cukup signifkan secara tahunan atau year on year (yoy) dari posisi Februari 2017 di level 22,71%. Artinya, terjadi peningkatan sebesar 2,38%.

Meski begitu, rasio tersebut dinilai Ferdi akan menurun seiring dengan pembagian dividen dan rencana ekspansi kredit tahun ini. Pihaknya meramal, CAR pada akhir tahun bakal dijaga di level 23%.

"CAR dijaga di 23%. Ada sedikit penurunan karena di Maret ada pembayaran dividen. Sehingga belum ada rencana penambahan modal atau pendanaan non konvensional," katanya.

Berbeda dengan dua bank sebelummnya, Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil menyebut meski CAR terbilang tebal di kisaran 22,5% pihaknya memiliki rencana untuk menambah modal.

Sayang, pihaknya belum dapat merinci berapa tambahan modal yang diperlukan perseroan untuk ekspansi tahun ini.

"Per kuartal I CAR Bank Sumselbabel 22,5%. Ada rencana tahun ini (tambah modal) kami ingin jaga CAR di 21% untuk ekspansi kredit sampai Rp 1,5 triliun," singkatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×