kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45981,69   -8,68   -0.88%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sama-sama garap segmen mikro, BRI, Pegadaian dan PNM bakal berkongsi


Rabu, 26 Februari 2020 / 16:14 WIB
Sama-sama garap segmen mikro, BRI, Pegadaian dan PNM bakal berkongsi
ILUSTRASI. Pengusaha Adi Joya (tengah) memberikan materi kepada pelaku UMKM saat Pelatihan penggunaan alternatif kemasan yang menarik untuk pemasaran produk UMKM di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/2/2020). Menteri BUMN Erick Thohir tengah mendorong tiga perusahaan p


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah mendorong tiga perusahaan pelat merah yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk melakukan sinergi.

“Kami sudah rapat dengan BRI, saya ingin memastikan Juni nanti akan ada sinergi luar biasa antara BR, Pegadaian, dan PNM. Jadi jelas, tidak ada overlapping kebijakan di sana, dan target marketnya juga jelas. Ini kalau terjadi BRI akan jadi bank yang luar biasa,” katanya Rabu (26/2) di Jakarta.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) bidik kredit UMKM capai Rp 1 triliun lewat fintech dan e-commerce

Ketiga BUMN ini memang punya amanat serupa dari Kementerian BUMN untuk melakukan pembiayaan mikro. Pangsa pasar BRI memang utamanya ada di segmen UMKM dan menjadi bank yang mendapat alokasi KUR (kredit usaha rakyat) terbesar, pun tahun ini segmen mikro akan jadi andalan perseroan mendorong pertumbuhan kredit hingga 12%.

Sementara Pegadaian juga punya program serupa, menyalurkan pembiayaan ke segmen mikro melalui program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang menargetkan pelaku usaha yang tak terjangkau KUR. Program serupa bertajuk Mekaar juga dimiliki PNM.

Dalam kesempatan serupa, Direktur BRI Sunarso mengafirmasi hal ini. Ia juga bilang ada potensi untuk membentuk BRi dapat membentuk holding dengan Pegadaian, dan PNM.

Baca Juga: Incar potensi DPK di Jakarta Selatan, BTN relokasi kantor cabang

“Bisa membentuk holding, tapi bukan superholding, lebih ke subholding. Namun yang paling konkret memang soal kerjasama operasional, penggunaan jaringan bersama. Intinya ada arahan dari Kementerian untuk bersinergi antara BUMN yang memberdayakan UMKM, bentuknya seperti apa itu yang kita bicarakan,” ungkap Sunarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×