kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepanjang lima tahun terakhir, Taspen catatkan return investasi saham Rp 3,54 triliun


Kamis, 06 Februari 2020 / 23:25 WIB
Sepanjang lima tahun terakhir, Taspen catatkan return investasi saham Rp 3,54 triliun
ILUSTRASI. Peningkatan Laba -------- Direktur Utama Taspen Antonius NS Kosasih memaparkan kinerja PT Taspen saat berkunjung ke Redaksi Kontan, Kamis (6/2). Sepanjang tahun lalu PT Taspen membukukan laba bersih dari Rp 116,69 miliar menjadi Rp 388,24 miliar. KONTAN/C


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Taspen (persero) selalu mempertimbangkan kondisi pasar serta risiko untuk menempatkan instrumen investasi. Berkat strategi tersebut, perusahaan pelat merah ini mencatatkan return investasi saham Rp 3,54 triliun sepanjang lima tahun terakhir.

Direktur Utama Taspen Antonius N.S. Kosasih menjelaskan, return saham senilai Rp 3,54 triliun berasal dari capital gain Rp 1,26 triliun dividen Rp 2,27 triliun. Untuk pemilihan saham sendiri, perseron berinvestasi pada emiten yang terdaftar pada indeks LQ45.

“Misalnya saja, kami dapat Rp 200 miliar dari saham Telkom dan BBTN. Pada saham Telkom, saya dapat Rp 120 miliar lebih seinget saya, Taspen punya saham Telkom banyak dan sekarang megang,” kata lelaki yang akrab disapa Steve di kantor Kontan.co.id, Jakarta, Kamis (6/2).

Baca Juga: BUMN tunjuk mantan petinggi Asabri jadi direksi Taspen

Selama ini, pemilihan investasi saham Asabri mempertimbangkan empat aspek. Pertama aspek fundamental emiten dengan memperhitungkan Operating Profit, Ebitda, BVP, ROE, ROA dan Free Floats maksimal 30%.

Selanjutnya, aspek prospek bisnis emiten yang positif. Kemudian perhitungan rasio harga saham seperti PER, EV/EBITDA, PEG, EV/TON, atau EV/HEKTAR PBV berada di bawah rata-rata industrinya.

Terakhir, dari sisi likuiditas mengharuskan emiten yang mempunyai kapitalisasi pasar minimal Rp 2 triliun. Dengan nilai kapitalisasi tersebut, menghindari Taspen berinvestasi pada saham-saham gorengan.

“Kenapa market cap Rp 2 triliun biar tidak bisa digoreng. Kalau saham digoreng nilainya ratusan miliar, kalau orang mau goreng Rp 2 triliun maka modalnya berapa dan siapa yang mau goreng,” ungkapnya.

Baca Juga: Taspen: Jaminan sosial PNS di negara lain dilakukan terpisah dengan sektor swasta




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×