kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah bank swasta, kredit mikro bank daerah gantian yang tergerus KUR


Minggu, 29 Juli 2018 / 11:42 WIB
Setelah bank swasta, kredit mikro bank daerah gantian yang tergerus KUR
ILUSTRASI. Uang Rupiah


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah beberapa waktu lalu sempat ramai kredit bank swasta tergerus bank BUMN karena adanya program kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga subsidi 7% tahun ini muncul permasalahan baru.

Masalah baru ini adalah kredit bank daerah (BPD) yang tergerus bank BUMN dan bank swasta. Menurut bankir bank daerah tergerusnya pasar kredit mikro BPD ini disebabkan karena adanya KUR pemerintah yang berbunga rendah.

Tergerusnya pangsa pasar BPD ini bisa dilihat dari statistik perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbaru. Sampai Mei 2018, realisasi kredit mikro BPD Rp 12,8 triliun hanya tumbuh 4,9% secara tahunan atau year on year (yoy).

Pertumbuhan kredit mikro BPD ini paling rendah dibandingkan bank BUMN pada periode sama yang naik 17,8% yoy dan bank swasta asing 25,41% yoy.

Dari sisi pangsa pasar kredit mikro BPD, sampai Mei 2018, merupakan paling kerdil dibandingkan bank BUMN yang menguasai 86% pagsa pasar kredit mikro industri perbanka. Sedangkan bank swasta menguasai 8,3% pangsa kredit mikro industri perbankan.

Yang menarik, jika bank BUMN dan bank swasta asing mencatat kenaikan kredit mikro dari Mei 2017 ke Mei 2018, bank BPD justru kebalikannya.

Pangsa pasar kredit miko yang sudah kerdil tercatat trennya selama dua tahun terakhir turun. Jika pada Mei 2017 pangsa pasar kredit mikro BPD 6,4% pada Mei 2018 hanya 5,7%.

Eddie Rizliyanto, Direktur Utama Bank Sumut mengatakan turunnya kredit mikro bank daerah kemungkinan karena adanya alokasi KUR ke bank BUMN dan swasta cukup besar. "Kemungkinan salah satunya alokasi KUR ke bank BUMN dan Swasta cukup besar," kata Eddie kepada kontan.co.id, Minggu (29/7).

Sementara, Bambang Setiawan, Direktur Utama Bank BPD DIY mengatakan turunnya kredit mikro bank BPD karena pindahnya debitur ke KUR yang berbunga rendah. "Bisa dicek kenaikan kredit KUR tahun ini cukup tinggi," kata Bambang kepada kontan.co.id, Minggu (29/7).

Berdasarakan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada 2018 ini target penyaluran KUR pemerintah sebesar Rp 120 triliun.

Untuk mengantisipasi risiko pindahnya debitur kredit mmikro BPD ke KUR, Bank BPD DIY berusaha menurunkan bunga kredit dan pelayanan yang lebih baik dan cepat.

Saat ini sebagai gambaran BPD DIY mencatat realisasi kredit mikro Rp 560 miliar atau turun dibandingkan periode sama 2017. Sayang Bambang belum merinci berapa turunnya kredit mikro bank swasta ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×