kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah Thailand, Investree pastikan ekpansi ke Filipina di semester dua


Senin, 11 Maret 2019 / 17:17 WIB
Setelah Thailand, Investree pastikan ekpansi ke Filipina di semester dua


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan technology financial (fintech) bidang peer to peer lending Investree terus mengembangkan bisnis ke luar negeri. Co-Founder & CEO PT Investree Radhika Jaya Adrian Gunadi menyebutkan tahun ini pihak memiliki dua agenda ekspansi yakni Thailand dan Filipina.

"Thailand di Maret ini mulai launching. Sedangkan Filiphina rencananya di semester dua 2019. Di masing-masing negara sudah ada beberapa fintech yang bersaing disana. Dengan produk yang kita miliki, masih ada pasar yang luas di sana," ujar Adrian kepada Kontan.co.id akhir pekan lalu.

Guna menyukseskan agenda ekspansi di kedua negara, Adrian bilang pihaknya mengandeng mitra lokal dengan membentuk perusahaan joint venture. Namun masih tetap menggunakan brand Investree. Investree sendiri akan menyiapkan bisnis model, produk, dan teknologi.

Adrian mengaku strategi mengandeng mitra lokal lantaran pasar yang ada di masing-masing negara berbeda dengan di Indonesia. Selain itu, di kedua negara ini, Investree tetap membidik pembiayaan kepada supply chain layaknya di Indonesia.

Asal tahu saja, sejak Januari 2018 lalu, Investree juga sudah menjajaki pasar fintech Vietnam. Di negara ini, Investree melakukan kerjasama dengan mitra lokal anak usaha salah satu bank di Vietnam.

Adrian menyatakan pada 2018 lalu pihaknya sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,7 triliun. Hingga minggu pertama Maret 2019 Investree menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,1 triliun. Sepanjang 2019 ini, Adrian menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp 2,5 triliun.

"Menurut kita pertumbuhan tahun ini bisa mencapai Rp 2,5 triliun. NPLnya sekarang masih 0,00 sekian persen. NPL nya masih bisa kita jaga. Karena kita mainnya lebih aman, karena menggunakan model supply chain," jelas Adraian.

Ia mengaku dari sisi peminjam atau borrower, Investree menyalurkan 80% ke supply chain dan sisanya ke pada peminjam ritel ritel. Sedangkan untuk peminjam ritel merupakan pelaku UMKM yang bermitra dengan ecommerce seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Lazada.

Terbaru pihaknya juga akan menandeng ecommerce Syariah. Lantaran pihaknya akan mendorong pembiayaan ke online seller financing shariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×