kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMI bidik pertumbuhan outstanding hingga 20% di tahun 2020


Senin, 14 Oktober 2019 / 11:54 WIB
SMI bidik pertumbuhan outstanding hingga 20% di tahun 2020
ILUSTRASI. Stan PT Sarana Multi Infrastruktur atau SMI (Persero) saat pameran forum perekonomian islam atau World Islamic Economic Forum WIEF di Jakarta (4/8/2016). SMI bidik pertumbuhan outstanding hingga 20% di tahun 2020. KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) kian optimistis menatap tahun 2020. Kinerja optimal di kuartal ketiga 2019 membuat perseroan berani pasang target outstanding lebih tinggi di tahun depan.

Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad mengatakan bahwa SMI menargetkan outstanding atau pembiayaan dan investasi tahun depan bisa tumbuh sekitar 15%-20%. Proyeksi tersebut berdasarkan jumlah proyek infrastruktur yang dipegang SMI akan jauh lebih besar.

Baca Juga: Bidik nasabah milenial, Bank Artha Graha gandeng Kafe Nomu

“Proyek infrastruktur bisa dirasakan, di mana kehadiran proyek ini jadi lebih rajin. Proyek yang ada tapi tidak terlalu besar-besar, seperti proyek jalan tol mulai bergeser di luar pulau Jawa dan Sumatera,” kata Edwin di Jakarta, pekan lalu.

Ke depan, perseroan juga memperbesar pembiayaan bagi pemerintah daerah (Pemda). Dengan begitu, menurut Edwin, SMI bisa menjadi bank pembangunan bagi pemerintah-pemerintah daerah di Indonesia. Kriteria Pemda yang dibidik berdasarkan kapasitas fiskal mereka, mulai dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Target pertumbuhan kami lebih tinggi dari target rata-rata perbankan. Tapi hal ini hanya bisa diimplementasikan ketika perusahaan dalam keadaan sehat dan mempunyai kepercayaan diri untuk menghadapi situasi,” ungkapnya.

Sampai dengan September 2019, outstanding SMI tembus Rp 58,48 triliun atau meningkat 38,45% secara year on year (yoy). Dari jumlah tersebut, pembiayaan komersil berkontribusi 95% dan sisanya pembiayaan pemda.

Baca Juga: Ekonom Bank Permata prediksi neraca perdagangan defisit pada September 2019

Praktis, per September 2019 SMI telah penuhi 95% dari target Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) tahun ini. Dari realisasi outstanding Rp 58,48 triliun, perseroan masih berkeinginan menambah pembiayaan dan investasi kurang dari Rp 2 triliun di sisa tahun.

Menurut Edwin, target pencapaian kinerja sejalan dengan upaya pemerintah menyediakan konektivitas antar daerah melalui pemerataan pembangunan proyek infrastruktur yang esensial seperti jalan, pasar, RSUD, akses penerangan, telekomunikasi dan transportasi.

Dengan begitu, manfaat sosial yang dirasakan masyarakat juga bertambah, di mana perseroan berupaya memberikan solusi pembangunan infrastruktur daerah kepada Pemda yaitu melalui fasilitas Pembiayaan Pembangunan Daerah dengan total nilai komitmen per September 2019 mencapai Rp 4,6 triliun.

Pada periode yang sama, SMI juga mendukung pembiayaan berbagai proyek RPJMN (Rencana Proyek Jangka Menengah Nasional), Proyek Prioritas Nasional, dan Proyek Strategis Nasional dengan total komitmen sebesar Rp 45,9 triliun dan total nilai proyek sebesar Rp 247,2 triliun.

Baca Juga: Tengok bunga deposito bank untuk hari ini, siapa yang tertinggi?

Adapun pembiayaan tersebut terbagi dalam berbagai proyek antara lain Jalan Tol Trans Sumatera (Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Bakauheni-Terbanggi Besar), Jalan Tol Trans Jawa (Pejagan-Pemalang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Surabaya-Mojokerto, Jakarta-Cikampek II, Cikopo-Palimanan), proyek telekomunikasi Palapa Ring Paket Tengah, proyek Sistem Penyediaan Air Minun (SPAM) Umbulan dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×