kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stok uang tunai di bank tak terimbas virus corona


Rabu, 11 Maret 2020 / 19:21 WIB
Stok uang tunai di bank tak terimbas virus corona
ILUSTRASI. Petugas menata tumpukan uang rupiah di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4). Kekhawatiran transmisi virus corona via uang kertas tak bikin sejumlah bank di tanah air panik.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran transmisi virus corona via uang kertas tak bikin sejumlah bank di tanah air panik. Sejumlah bankir mengaku tak mengurangi pasokan uang tunai maupun melakukan penanganan khusus. Meski demikian mereka memang mengimbau untuk mengurangi transaksi tunai.

“Hingga kini, pasokan dan ketersediaan uang tunai tetap berjalan normal. Nasabah juga bisa memanfaatkan kanal digital kami untuk bertransaksi,” kata Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Hera F Haryn kepada Kontan.co.id, Rabu (11/3).

Hera menambahkan, saat ini pihaknya juga telah mengimplementasikan protokol pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus dengan mengimplementasikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan senantiasa memberikan imbauan baik kepada internal maupun nasabah BCA.

Baca Juga: Tertekan penurunan bunga dan wabah corona, ini rekomendasi saham Bank Mandiri (BMRI)

Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rully Setiawan juga menyatakan hal senada. Bank Mandiri tidak mengurangi ketersediaan uang tunainya di masyarakat.

Adapun per hari, bank berlogo pita emas ini biasanya menyediakan uang tunai kisaran Rp 1,6 triliun hingga Rp 2 triliun per hari. Nilai tersebut biasanya meningkat hingga 20% untuk momen tertentu seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru.

“Kami memutuskan untuk tidak ada imbauan agar mengurangi penggunaan uang kertas. Imbauan kami lebih kepada protokol khusus untuk pencegahan dan penyebaran virus corona,” katanya kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Virus corona merebak, bagaimana nasib kantor cabang bank?

Sementara Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Amam Sukriyanto dalam keterangan resmi, Rabu (11/3) mengajak para nasabah BRI untuk lebih aktif bertransaksi nontunai guna mengurangi risiko terpapar virus corona. “Masyarakat dapat menggunakan layanan internet banking BRI, mobile banking BRI, maupun aplikasi LInkAja untuk mengurangi kontak dengan uang tunai,” katanya.

Sebagai informasi, pekan lalu WHO menyatakan uang kertas memang dapat jadi medium transmisi virus, lantaran kerap berpindah tangan. Meski demikian, WHO tak serta merta menyatakan virus corona dapat ditransmisikan via uang kertas.

Badan kesehatan tersebut cuma mengimbau agar mengurangi penggunaan uang kertas, dan lebih mengutamakan transaksi non tunai sebagai mitigasi risiko penyebaran virus corona.

Baca Juga: Banyak kredit masuk ke sektor terdampak virus corona, apa kata bankir?

Adapun sejumlah bank sentral di China, dan Korea Selatan sebelumnya juga mulai mengambil tindakan terkait peredaran uang kertas sebagai media transmisi virus corona.

People Bank of China (PBOC) misalnya telah menginstruksikan untuk menarik uang kertas yang beredar di rumahsakit, pasar hewan, dan transportasi umum di daerah pusat penyebaran virus Cina. Transaksi tunai bahkan dihentikan di pusat penyebaran virus.

Sementara bank sentral Korea Selatan pekan lalu telah mengumumkan untuk menghentikan peredaran uang kertas selama dua pekan mendatang untuk mencegah penyebaran virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×