kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Fintech P2P mengantisipasi kredit macet di tengah wabah corona


Minggu, 05 April 2020 / 22:59 WIB
Strategi Fintech P2P mengantisipasi kredit macet di tengah wabah corona
ILUSTRASI. ilustrasi pembiayaan online. KONTAN/Muradi/2017/01/25


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengurangi risiko pada portofolio, industri Fintech P2P Lending turut melakukan strategi, tak terkecuali Modalku.

Co-Founder & CEO Modalku Reynlod Wijaya mengatakan, pihaknya telah memantau perkembangan virus corona sejak Januari lalu.

Reynold menyebutkan, dinamika perekonomian yang sedang terjadi turut mempengaruhi kondisi bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sektor tertentu yang menjadi peminjam di Modalku.

Baca Juga: Akibat Corona, Fintech Tunda Rencana Ekspansi

Reynold bilang, pihaknya telah menerapkan langkah-langkah untuk memantau juga mengelola risiko pada portofolio dalam beberapa waktu ke depan.

Modalku menerapkan prinsip responsible lending sebagai langkah mitigasi resiko untuk antisipasi dampak dari virus corona.

Ia menambahkan, prinsip itu merupakan asas operasi Modalku dalam melakukan penilaian terhdap UMKM peminjam dan kemampuan finansial guna melunasi pinjamannya.

“Untuk memantau dan mengelola risiko pada portfolio, Modalku sudah mengambil beberapa langkah. Pertama, Modalku akan melakukan proses seleksi yang lebih konprehensif terhadap calon peminjam maupun UMKM yang sudah menjadi peminjam di Modalku,” Jelas Reynold Sabtu, (4/4).

Baca Juga: Corona masih mewabah, transaksi OVO alami peningkatan

Ia menambahkan, adapun langkah kedua yang dilakukan pihaknya akan bereaksi lebih cepat terhadap perubahan kondisi ekonomi makro dengan menyesuaikan batas jumlah (limit) serta jangka waktu pinjaman (tenor).

“Angka limit dan tenor pinjaman akan disesuaikan dengan jenis pinjaman dan profil bisnis masing-masing UMKM. Sehingga, untuk penyesuaian ini akan dilakukan kasus per kasus,” Tambahnya.

Tak hanya itu, Modalu akan memaksimalkan kolaborasi dengan platform e-commerce yangs sbagian besar penjualnya masuk ke dalam segmen mikro.

Sebab, pada kondisi physical distancing transaksi bisnis melalui e-commerce bisa berkembang dengan baik. Ia menyebutkan, hal itu dikarenakan masyarakat akan memilih belanja secara online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×