kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, AAJI fokus menggenjot literasi dan inklusi keuangan via asuransi mikro


Minggu, 02 Februari 2020 / 21:32 WIB
Tahun ini, AAJI fokus menggenjot literasi dan inklusi keuangan via asuransi mikro
ILUSTRASI. Tahun ini, AAJI bakal fokus menggenjot literasi dan inklusi keuangan via asuransi mikro


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peminat asuransi mikro diprediksi akan terus meningkat seiring dengan penetrasi yang perlahan mulai bertambah.

Head of Micorinsurance Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Ansar Arifin mengatakan, tahun ini AAJI akan fokus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui asuransi mikro.

"Penetrasi asuransi mikro kepada masyarakat membutuhkan usaha yang tinggi. Tahun ini adalah kesempatan karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat konsen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui asuransi mikro yang masih belum terlalu tinggi,"kata Ansar Arifin kepada Kontan.co.id, Minggu (2/2).

AAJI juga sangat intensif berdiskusi dengan OJK untuk melakukan berbagai kegiatan baik dari asosiasi ataupun asosiasi bekerjasama dengan OJK.

"Saya berharap pertumbuhan literasi dan inklusi keuangan melalui asuransi mikro bisa mencapai 20%-30%," jelasnya.

Baca Juga: Produk mikro Jiwasraya di LinkAja laris manis

Menurut Ansar, saat ini, belum semua pemain asurasi ini menjual produk mikro. Dengan semakin banyaknya perusahaan asuransi yang bermain di asuransi mikro, semakin banyak saluran distribusinya, dan semakin banyak menjualnya, maka penetrasinya akan semakin tinggi juga.

"Dari 60 perusahaan asuransi jiwa, ada 22 perusahaan yang bermain di produk mikro. Semakin banyak pemain dengan begitu juga dapat untuk meningkatkan pendapatan premi," kata Ansar.

Adapun alasan mengapa perusahaan asuransi belum semua menggarap bisnis asuransi mikro, menurut Ansar, karena berbeda di beberapa negara yang didorong untuk perusahaan asuransi bermain di sektor mikro.

Namun, Ansar yakin, tahun ini perusahaan asuransi lainnya akan mencoba bermain di lini bisnis ini karena potensi pasar indonesia masih cukup besar dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, dan juga pertumbuhan ekonomi yang baik.

OJK mencatat, hingga September 2019 premi asuransi mikro sebesar Rp 3,2 triliun. Sementara itu jumlah pesertanya sebanyak 25,86 juta. Adapun jumlah klaim sebanyak 129,638 dengan nominal klaim sebesar Rp 608 miliar.

Bila dibandingkan sepanjang tahun 2018, premi asuransi mikro sebesar Rp 3,5 triliun. Sementara itu jumlah pesertanya sebanyak 24 juta. Adapun jumlah klaim sebanyak 41,599 dengan nominal klaim sebesar Rp 754,51 miliar.

"Jumlah premi masih mini, namun saya yakin akan tumbuh di tahun ini," kata Ansar.

Baca Juga: BRI Life luncurkan web series sebagai ajang literasi asuransi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×