Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Tbk (MEGA) menargetkan pertumbuhan kreditnya pada tahun 2019 ini bisa mencapai 20%. Namun Presiden Direktur Mega Kostaman Thayib menyatakan tak ada strategi khusus yang akan dilakukan perseroan mengejar target tersebut.
"Kami konservatif saja, loan growth ditargetkan double digit, kisaran 20% seperti tahun lalu," katanya kepada Kontan.co.id.
Kostaman menambahkan, perseroan akan mengandalkan penyaluran kredit ke sektor infrastruktur dan energi untuk meraih target tersebut. Ditambah dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan pembiayaan.
Sedangkan sumber pendanaanya, disebut Kostaman masih akan mengandalkan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perseroan. Tanpa ada aksi korporasi, seperti penerbitan surat utang, maupun pinjaman luar negeri.
Hal tersebut dilakukan Mega lantaran, saat ini posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) perseroan masih mencukupi, yaitu sebesar 68% hingga akhir tahun
"LDR hingga akhir 2018, kisaran 68%. Kami memamg tidak ada isu soal likuditas, dan perebutan dana karena cadangan kita masih banyak. Strategi kami bagaimana menjaga cost of fund agar dana yang keluar tidak banyak. Kami seimbangkan itu saja," sambungnya.
Sementara hingga November 2018 perseroan telah menghimpun DPK senilai Rp 58,46 triliun, tumbuh 5,23% dibandingkan November 2017 senilai Rp 55,55 triliun. Pertumbuhan tersebut juga melambat jika dibandingkan pertumbuhan November 2017 sebesar 16,31% dibandingkan November 2016 senilai Rp 47,76 triliun.
Sedangkan dalam periode yang sama, Mega telah menyalurkan kredit sebesar Rp 40,96 triliun, tumbuh 23,11% dibandingkan November 2017 dengan penyaluran kredit senilai Rp 33,27 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
