kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TaniFund menargetkan pertumbuhan pinjaman tiga kali lipat pada tahun ini


Jumat, 16 Agustus 2019 / 18:48 WIB
TaniFund menargetkan pertumbuhan pinjaman tiga kali lipat pada tahun ini
ILUSTRASI. TaniFund


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending TaniFund menargetkan penyaluran pinjaman hingga akhir 2019 ini bisa mencapai Rp 120 miliar ke 5.000 petani. Asal tahu saja, hingga saat ini jumlah penyaluran pinjaman TaniFund mencapai Rp 75 miliar.

Ivan Arie Sustiawan CEO & Co-Founder TaniGroup mengatakan, dana yang tersalurkan sudah lebih dari Rp 75 miliar kepada 2.100 petani dalam 83 proyek budidaya melalui TaniFund. Gudang dan cabang tersebar di lima kota; Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

Baca Juga: Simak daftar 127 fintech lending legal agar terhindar dari jeratan pinjol ilegal

"Kami targetkan bisa mencapai Rp 120 miliar tahun ini. Tiga kali pertumbuhan dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 40 miliar, begitu juga jumlah petani dan proyek," kata Ivan Arie Sustiawan kepada Kontan.co.id, Jumat (16/8).

Untuk mencapai target tersebut, TaniFund melakukan ekspansi untuk memperluas jangkauan. Rencananya, tahun ini TaniFund akan membidik wilayah Bali, Sumatra, Sulawesi, dan beberapa wilayah Jawa.

Komoditas yang paling banyak dibudidayakan salah satunya adalah cabai merah. Ada juga kacang hijau, lada hitam, aneka buah-buahan, dengan imbal hasil 12%-18%. Adapun rata-rata pengembaliannya sebesar 16,17% per tahun.

Baca Juga: Startup TaniGroup raih pendanaan seri A sebesar US$10 juta

Lender TaniFund saat ini sudah mencapai lebih dari 5.000 lender yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk memastikan proyek budidaya berjalan lancar, tim field specialist TaniFund juga membimbing petani melalui aplikasi yang mudah diakses, yaitu farmer’s app. Dengan bantuan teknologi tersebut, mitra petani TaniFund dapat lebih tertata dalam mengelola proyeknya.

TaniFund memberikan pinjaman untuk proyek budidaya pertanian untuk petani yang mungkin tidak memiliki akses kepada institusi keuangan formal. Dengan adanya hubungan ke platform TaniHub, baik peminjam maupun pemberi pinjaman mendapat kejelasan di sisi status dan perjanjian.

Baca Juga: TaniFund menargetkan penyaluran pinjaman Rp 100 miliar pada 2019, ini strateginya

TaniFund terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan merupakan anggota dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Hingga saat ini TaniFund belum bekerja sama dengan bank maupun multifinance untuk mendukung bisnisnya. Menurut Ivan, lebih mudah bila ke publik langsung. Namun, TaniFund tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama apabila ada kecocokan dalam bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×