kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volume penjaminan Jamkrindo tembus Rp 49,07 triliun per Maret 2019


Rabu, 01 Mei 2019 / 18:11 WIB
Volume penjaminan Jamkrindo tembus Rp 49,07 triliun per Maret 2019


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis penjamian kredit pada tiga bulan pertama 2019 masih tumbuh subur. Hal ini terlihat dari volume penjaminan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) meningkat dibandingkan tahun lalu.

Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko Jamkrindo Ignatius Rusdonobanu mengatakan, sampai Maret 2019, Jamkrindo mencatatkan volume penjaminan konsolidasi sebesar Rp 49,07 triliun. Jumlah tersebut meningkat 15,86% dibandingkan realisasi Maret tahun lalu yakni Rp 42,35 triliun.

“Volume penjaminan naik karena bisnis perusahaan juga meningkat. Dan kenaikan itu merupakan normal di awal tahun,” kata Rusdonobanu di kantornya, Jakarta belum lama ini.

Adapun volume penjaminan tersebut berasal dari bisnis Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Non-KUR. Dari pencapaian Rp 49,07 triliun, bisnis Non-KUR menyumbang porsi terbesar yaitu 73,42% sedangkan sisanya dari KUR.

Sampai dengan akhir tahun, Jamkrindo menargetkan volume penjaminan sebesar Rp 182,36 triliun sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019. Pihaknya optimistis bisa mencapai target tersebut karena melihat tren pertumbuhan KUR dan ekonomi di tanah air masih positif.

“Kami masih optimistis karena perbankan juga harus memenuhi 20% kredit ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah. Mereka tidak berani menyalurkan kredit begitu saja karena risikonya tinggi, maka itu perlu dijamin oleh Jamkrindo,” jelasnya.

Untuk penjamian KUR sendiri, Jamkrindo telah bekerja sama dengan sejumlah bank. Baik dari Bank Pembangunan Daerah (BPD), bank pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) serta bank swasta.

Tahun ini perseroan tidak berniat menambah cabang baru, karena 56 kantor cabang yang tersebar di Indonesia dianggap telah mencukupi. Jamkrindo lebih memilih fokus mengembangkan pemasaran secara digital untuk mempercepat proses bisnis.

“Kami akan memperkuat IT dan sumber daya manusia dalam meningkatkan marketing, terutama dalam proses penagihannya. Kami sekarang mengembangkan IT yang mengintegrasikan data antara bank dan perusahaan leasing,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×