kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Allianz dukung peningkatan penetrasi asuransi di Indonesia lewat digitalisasi


Kamis, 15 April 2021 / 22:20 WIB
Allianz dukung peningkatan penetrasi asuransi di Indonesia lewat digitalisasi


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Allianz Life Indonesia menunjukkan komitmennya untuk memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan mengembangkan bisnis dan memberikan perlindungan kepada lebih banyak masyarakat Indonesia.

Sebagai perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terdepan, Allianz Life Indonesia senantiasa tetap relevan dalam menyediakan kebutuhan perlindungan dari berbagai segmen nasabah. Oleh karena itu, Allianz Life Indonesia memastikan setiap kanal distribusi, termasuk digital, dapat menyediakan solusi perlindungan asuransi yang dapat memenuhi kebutuhan setiap segmen.

Di tahun 2020, terjadinya pandemi Covid-19 ternyata dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan pentingnya memiliki perlindungan asuransi. Namun, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia baru menyentuh angka 3% jika dibandingkan dengan GDP.

Baca Juga: Perkuat kanal digital, ini rencana bisnis Astra Life ke depan

Allianz Life Indonesia melihat hal ini sebagai peluang yang baik, sehingga perusahaan terus fokus dalam menyediakan berbagai akses solusi dan pelayanan perlindungan asuransi, memberikan literasi keuangan secara berkesinambungan kepada masyarakat luas, serta menyediakan pilihan produk untuk berbagai segmen masyarakat Indonesia. 

Dengan digitalisasi yang terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan bisnis, berdasarkan laporan AAJI 2020 Allianz Life Indonesia berhasil membukukan bisnis baru yang diukur dari Annualized Premium Equivalent (APE) sebesar Rp 3,9 Triliun, atau tumbuh 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini menjadikan Allianz Life Indonesia perusahaan peringkat pertama yang membukukan APE tertinggi dalam tahun 2020 yang lalu.

Joos Louwerier, Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia mengungkapkan, Allianz Life Indonesia melihat perkembangan teknologi sebagai sebuah peluang untuk memberikan produk dan layanan lebih baik, juga untuk membentuk kanal distribusi dengan mitra digital strategis sehingga dapat memberikan perlindungan kepada lebih banyak masyarakat Indonesia.

"Kolaborasi dengan mitra digital juga sangat penting untuk menyediakan layanan keuangan dan akses asuransi bagi segmen masyarakat yang belum tersentuh. Mengingat rendahnya penetrasi asuransi dibandingkan dengan kondisi demografi dan luas wilayah Indonesia, kami percaya penggunaan teknologi akan membantu masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses asuransi dengan lebih mudah,” kata Joos dalam siaran pers, Kamis (15/4).

Asuransi digital & distribusinya akan melengkapi asuransi tradisional yang sudah ada. Produk asuransi yang sederhana dan terjangkau akan lebih mudah diterima pada jalur distribusi digital, kemudian produk yang lebih kompleks akan tetap membutuhkan komunikasi langsung antara tenaga pemasar dan nasabah. Walaupun demikian, aspek digital bukan hanya tentang penjualan, tetapi juga kegiatan post-selling terkait, seperti layanan dan klaim.

Baca Juga: Pefindo tegaskan peringkat idAAA bagi Indonesia Eximbank

Bianto Surodjo, Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia menambahkan, pihaknya mengerti bahwa nasabah yang akan memutuskan pilihan kanal distribusi mana yang paling sesuai ketika membeli produk asuransi jiwa atau kesehatan.

"Tujuan utama kami adalah membukakan akses lebih luas kepada masyarakat untuk mendapatkan perlindungan asuransi dengan mudah dan aman, melalui pengalaman digital tanpa hambatan," ujar Bianto.

Ia menyebut, kemitraan Allianz dengan perusahaan digital akan membangun sinergi, yang tidak hanya akan mendukung untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dan menyediakan kebutuhan layanan keuangan, namun juga meningkatkan inklusi keuangan dan indeks literasi keuangan di Indonesia.

Selanjutnya: OJK berencana membuat daftar hitam agen asuransi nakal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×