kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Pantau terus rencana akuisisi Bank Danamon


Senin, 27 November 2017 / 20:14 WIB
Analis: Pantau terus rencana akuisisi Bank Danamon


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wacana aksi korporasi yang melanda PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencuri perhatian pasar. Rencana akuisisi Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) terhadap emiten milik kelompok Temasek Holdings ini berpotensi buat sahamnya tembus tinggi dalam jangka panjang.

Asal tahu saja, manajemen Mitsubishi UFJ Financial Group menyatakan telah memulai negosiasi dengan pihak emiten untuk membeli 40% saham BDMN. Nilai akuisisinya diperkirakan mencapai ¥ 200 miliar atau setara US$ 1,76 miliar.

Otomatis bila akusisi benar terjadi, saham BDMN berpotensi melambung. Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas Alfred Nainggolan memperhitungkan, dengan fakta yang ada saat ini dan perkiraan kurs rupiah di Rp 13.300 per dollar Amerika Serikat (AS), maka pasca BTMU kelar membeli saham, harganya dapat mencapai kisaran Rp 5.970-Rp 6.000 per saham.

Dengan perhitungan tersebut, maka price to book value BDMN bisa mencapai 0,67x. Sangat bagus bila dibandingkan PBV saat ini di level 1,35x.

Namun, daripada gegabah membeli sahamnya sekarang, Alfred menyarankan investor untuk menahan beli dan menantikan realisasi dari rencana akuisisi ini.

"Pasca pengumuman sahamnya sempat naik signifikan, tapi sekarang sudah turun karena belum ada berita penyelesaian tuntas, jadi ya kalau kita lihat, masih ada potensi aksi korporasi ini bakal makan waktu lama," jelas Alfred kepada KONTAN, Senin (27/11).

Memang pasca pengumuman akusisi, saham BDMN sempat loncat ke level Rp 5.725 pada Kamis (9/11) yang menjadi angka tertinggi sejak April 2013. Tapi seiring meredanya pemberitaan mengenai rencana tersebut, sahamnya kembali koreksi ke level Rp 5.400, Senin (27/11).

Atas pertimbangan tersebut, Alfred tetap mempertahankan rekomendasinya di hold dengan target harga di Rp 5.700. Ke depan, investor sebaiknya terus mengamati perkembangan diskusi akuisisi ini dan awas terhadap fundamental emiten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×