kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Perusahaan asuransi masih punya kesempatan di 2018


Kamis, 12 April 2018 / 00:01 WIB
Analis: Perusahaan asuransi masih punya kesempatan di 2018
ILUSTRASI. Panin Life


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan asuransi memilih mencari pendanaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi perusahaan tercatat di BEI. Meski demikian, performa dari perusahaan-perusahaan tersebut tidaklah terlalu bagus jika dibandingkan dengan perusahaan di sektor lainnya.

William Siregar, Analis Paramitra Alfa Sekuritas mengatakan bahwa pergerakan sektor asuransi yang terlihat flat sejak awal tahun dipengaruhi oleh turunnya laba bersih dari masing-masing lini bisnis asuransi di bulan Februari 2018 akibat tingginya klaim, seperti yang ditunjukkan pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ia mengatakan bahwa di sepanjang bulan Februari 2018 pendapatan dari lini asuransi jiwa konvensional mengalami pertumbuhan 63% month to month , asuransi umum konvensional 88% month to month, dan reasuransi konvensional tumbuh 93% month to month.

"Tapi kalau kita lihat laba masing-masing lini asuransi tersebut mengalami penurunan, misalnya asuransi jiwa konvensional yang harus mengalami kerugian di Februari 2018 sebesar 4.4 Miliar, sedangkan asuransi umum konvensional mengalami penurunan 13% month to month, sehingga membuat pergerakan sektor asuransi sejak awal tahun mengalami tekanan" kata William kepada Kontan.co.id, Rabu (11/4).

Meski demikian, Ia melihat bahwa sektor asuransi akan bertumbuh di tahun 2018. karena sebagai negara berkembang, penetrasi untuk menyasar pasar asuransi peluangnya makin tinggi.

Apalagi sejauh ini, bisnis asuransi belum sepenuhnya terserap di pasar. Terkait dengan saham pilihan, Ia merekomendasikan beli saham PNLF dengan target harga Rp 450 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×