kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arthavest (ARTA) bakal perluas diversifikasi investasi di jasa keuangan


Jumat, 04 Januari 2019 / 18:13 WIB
Arthavest (ARTA) bakal perluas diversifikasi investasi di jasa keuangan
ILUSTRASI. Redtop Hotel milik PT Arthavest Tbk


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arthavest Tbk (ARTA) berencana melakukan diversifikasi portofolio investasi di bidang jasa keuangan lainnya di tahun 2019. Emiten ini membidik target investasi potensial dalam menjalin kerjasama.

"ARTA mencari target investasi yang potensial dan/atau melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk mengembangkan bisnis baru yang berprospek baik," tulis manajemen ARTA dalam materi public expose insidentil yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (4/1).

Selain itu, ARTA juga bermaksud memusatkan perhatian secara khusus pada pengembangan anak usahanya, yang bergerak di bidang sertifikasi digital dan teknologi terkait jasa keuangan.

Sebagai informasi, ARTA memiliki dua anak usaha yakni PT Sanggraha Dhika dan PT Sentral Pembayaran Indonesia. Adapun PT Sentral Pembayaran Indonesia memiliki dua anak usaha lainnya yakni PT Solusi Net Internusa (SNI) dan PT Cahaya Bintang Sukses.

SNI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang digital signature yang memasuki tahap komersial dan terdaftar sebagai salah satu penyedia layanan sertifikasi elektronik di Kementerian Komunikasi dan Informatika.

ARTA menyebut, industri digital signature memiliki potensi besar dalam mendorong industri keuangan Tanah Air. Apalagi sekarang marak kasus pinjaman online yang semakin mendorong kebutuhan sertifikasi digital.

Hingga kuartal III 2018 ARTA membukukan kenaikan laba komprehensif sebesar 44,04% atau sebanyak Rp 5,89 miliar dari periode sama tahun lalu. Sedangkan untuk pendapatan usaha, emiten itu mencatatkan kenaikan tipis yakni 2% menjadi Rp 61,71 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×