kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asing keluar, BI menambah obligasi negara


Senin, 12 Maret 2018 / 12:47 WIB
Asing keluar, BI menambah obligasi negara
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih, Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gejolak di pasar keuangan dunia telah membuat investor asing kabur. Tidak hanya kabur dari bursa saham domestik, investor asing juga terlihat banyak melepas kepemilikannya di surat utang atau obligasi negara.

Menurut catatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu), investor asing pada 8 Maret 2018 hanya memegang Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp 831,78 triliun. Jumlah itu setara 38,72% dari total obligasi negara yang dapat diperdagangkan.

Walau masih tinggi, jumlah itu terus menyusut dibandingkan dengan dua bulan terakhir. Menurut catatan investor asing di SUN mencapai jumlah terbesar tahun ini senilai Rp 880,2 triliun atau 41,1% pada 23 Januari 2018.

Di saat investor asing kabur itulah, Bank Indonesia (BI) melakukan perannya. Saat investor asing keluar dan melepas kepemilikan SUN, BI gencar menyerap. Bahkan kini BI memegang SUN sebesar Rp 180 triliun (gross), dari jumlah itu Rp 118 triliun digunakan untuk operasi moneter. Kepemilikan SUN oleh BI untuk operasi moneter naik pesat dibandingkan posisi tutup tahun 2017 (lihat tabel).

Tak hanya di pasar obligasi, asing juga terus keluar dari pasar saham domestik. Pada perdagangan Maret 2018, dana asing keluar dari bursa saham mencapai Rp 5,87 triliun. Sedangkan dari awal tahun, total dana asing keluar dari pasar saham Rp 14,44 triliun.

Banyaknya dana asing yang keluar dari Indonesia berimbas pada pelemahan kurs rupiah terhadap dollar AS. Nilai tukar rupiah pada 9 Maret 2018 sebesar Rp 13,794 per dollar AS, menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI. "Ini bukti pasar keuangan domestik belum dalam," kata Bhima Yudhistira Adhinegara, Ekonom Indef, Minggu (11/3).

Ia khawatir, tren keluarnya dana asing masih akan berlanjut pada periode mendatang. Dengan begitu maka BI juga harus melakukan operasi moneter untuk mempertahankan takan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×