kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Rp 200 Miliar ke INKA


Selasa, 27 Mei 2025 / 18:20 WIB
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Rp 200 Miliar ke INKA
ILUSTRASI. PT Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan modal kerja senilai Rp 200 miliar kepada PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan modal kerja senilai Rp 200 miliar kepada PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Pembiayaan ini rencananya akan digunakan PT INKA untuk pembiayaan investasi pembelian mesin produksi.

Penandatanganan perjanjian pembiayaan dilakukan Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji dan Guritno selaku Corporate & Business Banking Division Head Bank Mega Syariah. Dari pihak INKA, hadir Andi Budiman selaku Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko. 

Acara penandatangan ini berlangsung di Menara Mega Syariah, Selasa (27/5). Turut hadir pada acara penandatanganan ini Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo.

Sebelumnya, Bank Mega Syariah juga telah beberapa kali menyalurkan pembiayaan ke PT INKA. Pada Maret tahun 2025 ini, Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan Rp 175 miliar untuk pengadaan bahan baku dalam proyek 450 container flat wagons (gerbong khusus untuk pengangkutan kontainer)

Baca Juga: Bank Mega Syariah Guyur Pembiayaan Sindikasi Rp 500 Miliar ke Bumi Resource (BRMS)

Sementara, pada Desember tahun 2024, Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan Rp 170 miliar untuk proyek pembaharuan atau perbaikan (retrofit) 2 set kereta rel listrik PT Kereta Commuter Indonesia.

Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji atau Oney menyampaikan, pembiayaan ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk memperkuat lini bisnis korporasi. Langkah ini sejalan dengan strategi Bank Mega Syariah dalam mengembangkan segmen bisnis melalui pendekatan Business to Business to Consumer (B2B2C). 

Selain itu, penyaluran pembiayaan ini juga kata dia menjadi wujud nyata komitmen Bank Mega Syariah dalam mendukung program-program strategi pemerintah, khususnya dalam penguatan industri transportasi nasional melalui penyediaan solusi keuangan syariah.

Lebih lanjut, Oney menyebutkan, hingga April 2025 total pembiayaan produktif Bank Mega Syariah tercatat lebih dari Rp 5,2 triliun. 

Dari total pembiayaan produktif yang disalurkan, tiga sektor utama menjadi penyerap terbesar yaitu sektor Industri pengolahan; pertambangan dan penggalian; serta pendidikan. 

Pembiayaan pada sektor industri pengolahan serta sektor pertambangan dan penggalian masing-masing tercatat lebih dari Rp 1 triliun atau sekitar 11% dari total pembiayaan. Sementara itu, sektor pendidikan mencapai sekitar Rp 900 miliar (10%).

Beberapa sektor lainnya adalah konstruksi (9,4%); jasa kesehatan dan kegiatan sosial (6,8%); serta pertanian, perburuan dan perhutanan (3%). Sisanya tersebar ke sektor-sektor lain seperti transportasi, pergudangan dan komunikasi, perdagangan besar dan eceran serta berbagai sektor lainnya.

“Kami sadar masih banyak sektor-sektor usaha yang  memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka dari itu, kami mencoba untuk merambah segmen pasar ke sektor-sektor strategis lainnya seperti sektor transportasi yang sesuai dengan risk appetite Bank Mega Syariah,” ujar Oney dalam keterangan tertulis, Selasa (27/5).

Oney menambahkan, pembiayaan bersama INKA ini merupakan bagian dari komitmen Bank Mega Syariah dalam mendorong pembangunan infrastruktur dan transportasi nasional. 

Baca Juga: NPF Naik Tipis di Kuartal l, Bank Mega Syariah Fokus Genjot Pembiayaan Konsumer

Selanjutnya: Tumbuh 6%, Manulife Indonesia Catat Laba Bersih Rp 1,5 Triliun pada 2024

Menarik Dibaca: Tren Ubin Terakota Gaya Barat Daya ala Joanna Gaines yang Cocok untuk Ruang Kecil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×