kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beberapa kendala masih ditemui pada penjualan SBN ritel


Kamis, 01 November 2018 / 08:31 WIB
Beberapa kendala masih ditemui pada penjualan SBN ritel
ILUSTRASI. Sukuk Tabungan ST-001


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan melaksanakan penjualan Sukuk Tabungan seri ST-002 secara daring (online). Metode penjualan online memudahkan para investor untuk melakukan pembelian, tetapi tak dipungkiri beberapa kendala masih terjadi.

Direktur Pengembangan Bisnis Tanamduit Muhammad Hanif mengatakan siap dalam mendistribusikan ST-002 secara online. Selama Tanamduit mendistribuksikan SBR004 yang juga dijual secara online, Hanif mengatakan secara teknis dan operasional tidak mengalami masalah.

Hanya saja, ia menerima komplain pelanggan seperti, proses pembukaan rekening Single Investor Indentity (SID) lama. "Sepertinya keinginan investor adalah rekening langsung terbuka satu hingga dua menit setelah mereka selesai mengisi seluruh field atau kolom pembukaan rekening," kata Hanif, Rabu (31/10).

Padahal, secara teknis dibutuhkan waktu antara tiga jam hingga 24 jam untuk meneruskan data ke PT Kustodian sentral Efek Indonesia untuk selanjutkan diputuskan apakah rekening tersebut bisa dibukakan atau tidak. Ada pun pembukaan rekening elektronik Surat Berharga Negara di Kementerian Keuangan, baru bisa dilakukan setelah rekening SID disetujui.

Selain itu, Hanif juga menemui kendala pada pengiriman dana pembelian SBR004 di teller bank. Nyatanya ada petugas bank yang tidak mengerti apa itu SBR dan teknis pengirimannya.

Proses penjualan surat utang ritel secara online juga berjalan lancar di PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Direktur Trimegah Sekuritas Indonesia Dedi Pramadya mengatakan, masalah teknis pasti terjadi apalagi terkait konfirmasi dokumen, tetapi selama ini Trimegah sukses memproses hampir semua pendaftaran yang masuk.

Dedi mengatakan selama ini nasabah yang membeli surat utang ritel merupakan campuran dari usia yang termasuk di kategori milenial dan non milenial.

"Bisnis utama kami di sekuritas jadi cakupannya tidak sebesar para fintech yang bisa jangkau kaum milenial," kata Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×