kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI catat pipeline IPO terbaru sebanyak 16 perusahaan


Jumat, 29 Maret 2019 / 20:20 WIB
BEI catat pipeline IPO terbaru sebanyak 16 perusahaan


Reporter: Yoliawan H | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tercatat baru ada 7 perusahaan yang sudah resmi tercatatkan sebagai perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) di kuartal I 2019 ini. BEI pun mencatat pipeline perusahaan yang ingin melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 16 perusahaan. Targetnya BEI akan mengantar perusahaan baru IPO sebanyak 57 perusahaan tahun 2019 ini.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur BEI mengatakan, saat ini pipeline saham IPO sudah ada 16. Naik dari sebelumnya yang hanya 12. Untuk emisi obligasi sudah ada 23 yang tercatat dengan pipeline 9 perusahaan. Sedangkan untuk dana investasi real estate (Dire) baru tercatat 1, sedangkan exchange traded fund (ETD) 2 yang tercatat dan pipeline sebanyak 2 produk.

“Kami terus upayakan untuk menjemput bola dalam meingkatkan capaian perusahaan tercatat. Kami harapkan target 57 perusahaan IPO dapat terlampaui,” ujar Nyoman di Jakarta, Jumat (29/3).

Adapun 16 perusahaan yang akan melantai di bursa adalah PT DMS Propertindo Tbk, PT Meta Epsi Tbk, PT Capri Nusa Satu Properti Tbk, PT Menteng Heritage Realty Tbk, PT Jasnita Telekomindo Tbk, PT Bliss Properti Indonesia Tbk.

Kemudian, PT Yomari Eksis Serentak Tbk, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, PT Fuji Finance Tbk, PT Hotel Fitra International Tbk, PT Surya Fajar Capital Tbk, PT Golden Flower Tbk, PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk, PT Darmi Bersaudara Tbk, PT Eastparc Hotel Tbk, PT Hensel Davest Indonesia Tbk.

Untuk pipeline obligasi, BEI mencatat ada 9 perusahaan yang ingin menerbitkan surat utang ini yakni PT Permodalan Nasional Madani sebesar Rp 2 triliun, PT Oto Multiartha sebesar Rp 1 triliun, PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar Rp 2 triliun.

Lalu, PT Surya Artha Nusantara Finance sebesar Rp 750 miliar, PT Sinar Mas Multifinance Rp 400 miliar, PT Medco Power Indonesia sebesar Rp 350 miliar dan sukuk Rp 850 miliar, PT J Resources Asia Pasifik Tbk Rp 500 miliar dan PT Maybank Indonesia Finance Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×