kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Duh, laba bersih Bank Permata tergerus 60,6% hingga kuartal III-2020


Rabu, 28 Oktober 2020 / 14:54 WIB
Duh, laba bersih Bank Permata tergerus 60,6% hingga kuartal III-2020
ILUSTRASI. Kinerja Bank Permata hingga kuartal III-2020 kurang menggembirakan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan kinerja negatif hingga kuartal III 2020. Laba bersih Bank Permata tergerus 60,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya  atau year on year (yoy) akibat peningkatan pencadangan.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, total laba bersih yang dibukukan Bank Permata sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini hanya Rp 429,7 miliar. Padahal di periode yang sama tahun 2019, laba bersih perusahaan masih mencapai Rp 1,09 triliun.

Di sisi lain, biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan Bank Permata meningkat 160,1% menjadi Rp 1,85 triliun hingga September 2020 lalu.  

Baca Juga: Bisnis kartu pembiayaan BNI Syariah mengalami pertumbuhan cukup pesat selama pandemi

Jika mengesampingkan biaya CKPN tersebut, pendapatan operasional Bank Permata sebetulnya masih tumbuh 20,4% menjadi Rp 2,6 triliun. Itu ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang masih tumbuh sebesar 8,6% menjadi Rp 4,45 triliun dan pendapatan non bunga tumbuh 9% yoyo jadi Rp 1,69 triliun. 

Net Income Margin (NIM) Bank Permata juga meningkat dari 4,2% menjadi 4,4%. 

Kredit Bank Pertama tercatat sebesar Rp 133,49 triliun per September 2020, masih tumbuh 3% secara yoy. Namun jumlah ini turun 1,72% jika dibanding dengan akhir tahun lalu (ytd).

Sejalan dengan adanya pandemi Covid-19, perbankan swasta ini juga melakukan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang terdampak. Sebanyak 11,6% dari total kredit Bank Permata telah mengajukan restrukturisasi kredit hingga akhir September. 

Non-Performing Loan (NPL) Bank masih dapat dikelola dengan baik di level yang aman. Rasio NPL gross tercatat sedikit meningkat ke level 3,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,3% dengan NPL net yang terjaga pada level 1,5% dibandingkan posisi September 2019 sebesar 1,2%. 

Bank Permata melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, penjualan kredit NPL dan pertumbuhan kredit good book.

Baca Juga: Bank Permata luncurkan Permata Net, apa itu?

Posisi likuiditas Bank terjaga dengan baik dibuktikan dengan rasio likuiditas loan-to-deposit ratio (LDR) optimum sebesar 74,5% dan rasio CASA tercatat sebesar 50,8%, meningkat 103 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 11,1% yoy, kontribusi terbesar dari pertumbuhan produk Giro sebesar 18,3%, diikuti oleh Tabungan dan Deposito masing-masing 8,2% dan 8,9% yoy.




TERBARU

[X]
×