kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Rupiah masih bisa bertahan di bawah Rp 14.000 per dollar AS


Minggu, 10 Februari 2019 / 14:16 WIB
Ekonom: Rupiah masih bisa bertahan di bawah Rp 14.000 per dollar AS


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah pada pekan kemarin mampu bertahan di bawah level Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat (AS). Pencapaian rupiah disokong oleh rilis data dalam negeri yang positif.

Mengutip Bloomberg pada Jumat (8/2) pukul 16.05 WIB rupiah ditutup menguat 0,13% di level Rp 13.955 per dollar AS dari harga kemarin di Rp 13.973 per dollar AS. Selama sepekan rupiah terkoreksi 0,05% terhitung sejak perdagangan Jumat (1/2) di level Rp 13.948 per dollar AS.

Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang Garuda ditutup di Rp 13.992 per dollar AS. Angka ini melemah 0,1% di Rp 13.978 per dollar AS pada level rupiah kemarin. Bila ditinjau dalam sepekan pun terkoreksi 0,1% dari harga Jumat (1/2) di level Rp 13,978 per dollar AS.

Ekonom Pasar Uang PT Mandiri Tbk, Reny Eka Putri mengatakan bahwa data neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang dirilis BI pada Jumat (8/2) bahwasannya kuartal IV 2018 mengalami surplus sehingga menopang ketahanan sektor eksternal. Setelah pada kuartal sebelumnya mengalami defisit, NPI pada kuartal IV 2018 mencatat surplus sebesar US$ 5,4 miliar.

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2018 meningkat menjadi US$ 120,7 miliar, atau setara dengan pembiayaan sekitar enam setengah bulan impor dan utang luar negeri pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Perkembangan NPI pada 2018 secara keseluruhan tahun 2018 menunjukkan ketahanan sektor eksternal yang tetap terkendali. Defisit neraca transaksi berjalan masih berada dalam batas yang aman, sebesar USD31,1 miliar atau 2,98% dari produk domestok bruto (PDB).

Reny menilai defisit tersebut terutama dipengaruhi oleh impor nonmigas yang tinggi, khususnya bahan baku dan barang modal, sebagai dampak dari kuatnya aktivitas ekonomi dalam negeri, di tengah kinerja ekspor nonmigas yang terbatas. Kenaikkan defisit juga didorong oleh peningkatan impor minyak seiring peningkatan rerata harga minyak dunia dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) domestik.

Di sisi lain, di tengah ketidakpastian di pasar keuangan global yang tinggi, transaksi modal dan finansial mencatat surplus yang cukup signifikan sebesar US$ 25,2 miliar, terutama ditopang aliran masuk modal berjangka panjang. Dengan kondisi tersebut, NPI tahun 2018 mengalami defisit sebesar US$ 7,1 miliar.

“Masih dalam tren positif, wajar jika terkoreksi sedikit karena akhir pekan pelaku pasar mengambil untung,” kata Reny kepada Kontan, Jumat (8/2). Di sisi lain, sentimen eksternal datang dari sikap The Fed yang dovish dan tak agresif menaikkan suku bunga.

Ini sejalan dengan rilis data AS pada minggu lalu yang negatif. rilis data pengangguran AS (7/2) yang mencapai 234.000 di bawah ekspektasi sebanyak 220.000. Selain itu data non-manufaktur AS juga menunjukan performa negatif di 56,7 yang mana dibawah ekspektasi 67,2. “Kebutuhan rupiah meningkat sebab Investor akhirnya membeli aset-aset mata uang emerging market, seperti Indonesia melalui pasar saham dan obligasi,” katanya.

Reny melihat pekan depan pasar masih fokus terhadap The Fed apakah testimoninya masih dovish sepanjang tahun ini. Sebab, Thump melihat kenaikkan suku bunga masih akan hati-hati. Karena kekhawatiran ekonomi global melemah dan rilis data AS yang buruk masih menghantui pikiran negara Paman Sam.

Ia memprediksi pekan depan rupiah masih berpotensi menguat dengan area pergerakkan Rp 13.920-Rp 14.065 per dollar AS. Sementara, dalam sepekan diramal rupiah berada di kisaran Rp 13.890-Rp 14.100 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×