kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,01   -18,50   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HSBC memberikan pembiayaan untuk vaksin kepada Bio Farma


Selasa, 28 September 2021 / 22:55 WIB
HSBC memberikan pembiayaan untuk vaksin kepada Bio Farma


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank HSBC Indonesia memberikan pembiayaan sebesar US$ 185 juta kepada Bio Farma untuk mengimpor vaksin Covid-19.

Peran HSBC Indonesia dalam pembiayaan ini dilaksanakan dalam tiga transaksi, yang meliputi pembiayaan sebesar US$ 100 juta yang diberikan ke Bio Farma untuk mengimpor 50 juta dosis vaksin Oxford AstraZeneca pada Februari 2021. HSBC juga memberikan pembiayaan US$ 35 juta dan US$ 50 juta untuk mengimpor vaksin Sinovac dalam dua transaksi terpisah.

“Ketersediaan dan akses terhadap vaksin masih menjadi tantangan bagi Indonesia, serta banyak negara lain di dunia. Kontribusi pembiayaan ini untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mempercepat distribusi vaksin secara signifikan, dan membuka jalan menuju pemulihan ekonomi negara,” ujar Presiden Direktur HSBC Indonesia, Francois de Maricourt dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Selasa (28/9).

Selain itu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan vaksin Covid-19 dalam jumlah sangat besar menyesuaikan dengan kebutuhan untuk mencapai herd immunity.

Baca Juga: Begini perkembangan restrukturisasi kredit di sejumlah BPD

“Bio Farma sudah melakukan beberapa kesepakatan B2B dan G2G untuk mendatangkan beberapa vaksin Covid-19 melalui Covax Facility. Hingga September 2021, sebanyak 260 juta dosis vaksin Covid-19 telah mendarat di Indonesia,” ujar Honesti.

Khusus untuk skema B2B ini, sudah dimulai sejak Desember 2020 dan akan berlanjut hingga akhir tahun ini untuk mendatangkan vaksin Covid-19 dari sejumlah produsen seperti dengan Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm dan Novavax.

Bridge financing (dana talangan) dengan sistem clean basis (tanpa agunan) dari HSBC ini telah digunakan untuk membeli bulk vaccines Covid-19 dari Sinovac sebanyak lima juga dosis, senilai US$ 35 juta, dan untuk down payment pembelian CoronaVac dalam bentuk jadi, senilai US$ 50 juta. Sisanya kami gunakan untuk pembayaran down payment vaksin Covid-19 dari AstraZeneca sebesar US$ 100 juta,” pungkas Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM Bio Farma I.G.N. Suharta Wijaya.

Selanjutnya: Berkat holding ultra mikro (UMi), cost of fund dan bunga Pegadaian jadi lebih murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×