kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Insentif pajak terbukti efektif dorong penyaluran KKB dan KPR di perbankan


Selasa, 28 September 2021 / 10:18 WIB
Insentif pajak terbukti efektif dorong penyaluran KKB dan KPR di perbankan
ILUSTRASI. Ilustrasi kredit kendaraan bermotor./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Insentif pajak diberikan pemerintah untuk sektor otomotif dan properti rupanya cukup terbukti efektif mendorong tingkat konsumsi masyarakat. Itu tercermin dari penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh cukup bagus dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Perbankan menilai insentif pajak itu merupakan faktor utama yang mendorong penyaluran KKB dan KPR hingga Agustus, lalu ditambah dengan faktir suku bunga rendah dan pelonggaran loan to value (LTV) yang memungkinkan orang membeli kendaraan dan membeli rumah baik ruah pertama dan seterusnya tanpa uang muka. 

Keputusan pemerintah untuk kembali memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) properti dan Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil dari sebelumnya berlaku bingga Agustus menjadi sampai Desember 2021 dinilai akan semakin mendorong KKB dan KPR hingga akhir tahun. 

PT Bank Mandiri Tbk misalnya sudah merasakan dampak insentif pajak tersebut. Per Agustus 2021, pembiayaan baru untuk mobil di bank ini sudah mencapai hampir mencapai Rp 12 triliun atau meningkat 23,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yakni Rp 9,51 triliun. 

Baca Juga: Tak perlu ke banyak bank, ajukan KPR bisa lewat aplikasi fintech ini

PPnBM DTP 100% berlaku untuk mobil kapasitas 1.500 cc, PPnBM DTP 50% untuk mobil 4x2 dengan kapasitas mesin di atas 1.500 cc hingga 2.500 cc, diskon pajak 25% untuk mobil 4x4 dengan kapasitas mesin di atas 1.500 cc sampai dengan 2.500 cc. 

EVP Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo menjelaskan, faktor utama yang mendorong kenaikan tersebut adalah insentif PPnBM. Insentif ini membuat harga kendaraan menjadi lebih murah 10%. 

"Selain menurunkan harga untuk kendaraan yang masuk syarat, insentif itu juga dijadikan prinsipel sebagai kesempatan untuk merilis diskon buat mobil yang tidak masuk syarat seperti Pajero. Ini membantu mendorong penjualan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (27/9).

Selain itu, lanjut Satyo, penurunan bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan pelonggaran LTV juga turut mendorong kenaikan pembiayaan KKB tersebut. 

Dengan perpanjangan insentif PPnBM sampai ujung tahun,  Bank Mandiri optimis pertumbuhan penyaluran KKB baru akan semakin kencang. 

Apalagi, asosiasi telah menargetkan penjualan mobil tahun ini bisa mencapai 750.000. 

Jika sebelum perpanjangan PPnBM, Bank Mandiri hanya menargetkan booking baru KKB tumbuh 18%  tahun ini dari Rp 12,4 triliun tahun 2020. 

Namun, adanya perpanjangan sampai Desember mendatang membuat perseroan optimis bisa mencetak pertubuhan booking baru di atas 40%. 

Lebih lanjut, Satyo menyakini kualitas KKB Bank Mandiri ke depan akan lebih baik. Sebab menurutnya, nasabah yang membeli mobil sejak pertengahan tahun lalu hingga tahun ini adalah mereka yang memiliki kondisi financial bagus. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×