kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,55   -16,97   -1.81%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investree kantongi izin operasional di Filipina


Sabtu, 16 Januari 2021 / 15:55 WIB
Investree kantongi izin operasional di Filipina
ILUSTRASI. Tim Investree Filipina.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investree mengantongi izin operasional di Filipina sebagai penyelenggara crowdfunding dari Komisi Sekuritas dan Bursa Filipina (SEC). Platform tersebut memiliki nama Investree Philippines. 

Mengutip siaran pers, Jumat (15/1), perusahaan join venture berbasis fintech antara Filinvest Development Corp. (FDC) ini dimiliki oleh keluarga Gotianun dan Investree Singapore Pte. Ltd. Kehadiran platform tersebut untuk menyediakan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM di Filipina. 

"Hal ini sekaligus menandai penerbitan perizinan pertama bagi perusahaan di Filipina sejak SEC merilis aturan dan regulasi pelaksanaan baru pada tahun 2019," kata Presiden dan CEO FDC Josephine Gotianun-Yap.

Misi Investree Philippines untuk mengatasi kesenjangan kredit sebesar lebih dari US$200 miliar bagi UMKM yang sulit mendapat akses pendanaan di Filipina. Investree siap memberikan solusi pembiayaan dengan menghubungkan UMKM dan startup dengan investor institusi melalui marketplace.

“Kami percaya bahwa Investree dapat menjadi solusi terbaik bagi UKM yang ingin membangun kembali dan mengembangkan usaha mereka sekaligus mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi negara,” lanjutnya. 

Baca Juga: E-commerce besar ini getol menyalurkan pinjaman ke pedagang online

Co-Founder Investree dan CEO Regional Adrian Gunadi mengatakan, pihaknya percaya bahwa Investree Philippines mampu mendorong peningkatan inklusi keuangan di Filipina. Hal ini didorong ekosistem FDC yang kuat termasuk EastWest Bank serta pemahaman tentang pasar lokal akan menghubungkan pendana dengan dan UKMN menjadi lebih mudah. 

"Dengan bersinergi dengan FDC, kami memiliki model operasi dan bisnis yang solid untuk memastikan layanan optimal dalam rangka mendukung pertumbuhan UKM di kawasan Filipina," terangnya. 

Terlebih, UKM seringkali terkendala masalah agunan dan riwayat kredit yang dibutuhkan perbankan. Hal ini menciptakan kesenjangan kredit untuk segmen menengah ini. 

Padahal, UKM adalah tulang punggung perekonomian Filipina yang menyumbang 35% dari PDB negara dan mempekerjakan lebih dari 60% tenaga kerja lokal. Namun segmen ini kurang terlayani.

Dengan dukungan FDC, Investree Philippines akan memanfaatkan teknologi dan data untuk berkembang. Kemudian menggunakan penilaian risiko yang mumpuni sehingga membantu dan mempercepat proses penilaian kredit di perbankan maupun institusi pinjaman. 

Selanjutnya: Ini daftar fintech lending yang berizin dan terdaftar di OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×