kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kas tahun lalu mampu menopang emiten membayar utang jatuh tempo tahun ini


Kamis, 21 Maret 2019 / 20:19 WIB
Kas tahun lalu mampu menopang emiten membayar utang jatuh tempo tahun ini


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten telah bersiap membayar utang yang jatuh tempo pada tahun 209 ini. Dana kas perusahaan menjadi pilihan emiten untuk melunasi kewajiban mereka.

Ambil contoh PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Mengutip data Kustodian Efek Indonesia (KSEI) emiten ini memiliki obligasi jatuh tempo pada 3 Juli 2019 dengan nilai sebesar Rp 250 miliar yang berasal dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap I Tahun 2012 Seri B.

Direktur Keuangan PT Adhi Karya Tbk  Entus Aswani M. mengatakan, tahun ini ADHI akan membayar utang jatuh temponya melalui kas internal. Ia mengklaim perusahaan masih memiki kas internal yang cukup. "Kami belum ada rencana refinancing, sementara ini pakai kas internal dulu saja, toh utang kami cuma Rp 250 miliar," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (21/3).

Dia mengatakan, tahun ini ADHI, anggota indeks Kompas100 ini, hanya memiliki utang jatuh tempo yang berasal dari obligasi berkelanjutan 1 Tahap 1 tahun 2012 seri B. Asal tahu saja surat hutang ini diterbitkan pada 4 juli 2012 dengan tingkat kupon 9,8%.

Meski ADHI belum menyampaikan laporan keuangan tahunan, namun ADHI membeberkan kas internal perusahaan di tahun 2018 berkisar Rp 2,7 triliun.

Sejatinya, menurut Entus ADHI masih memiliki sisa dana dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi hingga Rp 2 triliun dan berlaku hingga Juni 2019. 
Namun, ADHI enggan menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kewajiban utang jatuh tempo di tahun ini lantaran dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja.

Emiten lain yang akan membayar utang jatuh tempo dengan kas internal adalah AKR Corporindo Tbk (AKRA). "Kas perusahaan masih cukup untuk membayar utang-utang kita yang jatuh tempo pada tahun ini," kata Direktur AKRA, Suresh Vembu.

Berdasarkan data KSEI, AKRA memiliki obligasi jatuh tempo yang harus dibayar pada tanggal 21 Desember 2019 senilai Rp 877 miliar. Sementara, jika mengintip laporan keuangan tahunan 2018, AKRA juga memiliki utang yang harus dibayar kepada PT Bank Central Asia (BCA) sebesar Rp 64,49 miliar. Utang tersebut berasal dari fasilitas kredit yang diberikan oleh BCA senilai Rp 260 miliar yang harus dilunasi paling lambat Oktober 2019.

Sabagai informasi saja, pada tahun 2018 lalu AKRA memiliki kas sebesar Rp 2,17 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×