kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit komersial jadi andalan saat ekonomi mulai pulih


Minggu, 25 Oktober 2020 / 17:10 WIB
Kredit komersial jadi andalan saat ekonomi mulai pulih


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai pulihnya ekonomi saat pandemi juga turut mengerek permintaan kredit perbankan. Salah satu yang tumbuh mumpuni berasal dari segmen komersial. 

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo menjelaskan segmen komersial terutama yang berasal dari sektor UMKM merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi perseroan. 

“Sampai Agustus 2020, kredit BRI tumbuh 3,2%, berada di atas industri pada level 1,4%. Penopang berasal dari segmen komersial, terutama dari UMKM. Hal ini juga sejalan dengan pulihnya aktivitas ekonomi,” ungkapnya kepada KONTAN, pekan lalu. 

Baca Juga: Transaksi QRIS Mandiri Syariah naik 16% selama pandemi corona

Adapun sejumlah sektor industri yang relatif minim terimbas pandemi seperti pangan, kesehatan, dan pertanian jadi sektor yang menopang. “Sampai akhir tahun, kami proyeksikan kredit BRI akan tumbuh 4%, dimana segmen komersial akan menjadi penopangnya,” sambung Haru. 

Hal senada juga disampaikan oleh Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rully Setiawan segmen pangan, kesehatan dan terutama fast moving consumer goods (FMCG) bakal menopang pertumbuhan kredit komersial perseroan sampai akhir tahun. 

Adapun hingga September 2020, Rully bilang bank berlogo pita emas ini telah mencatat pertumbuhan kredit komersial 5,7% menjadi Rp 146 triliun. Pertumbuhan disebut Rully utamanya berasal dari sektor jasa, komoditas, dan industri. 

“Seiring pemulihan ekonomi, kredit komersial selanjutnya diharapkan bisa tumbuh dari sektor-sektor yang punya performa baik selama pandemi seperti FMCG, farmasi, pangan, dan kesehatan,” ungkapnya. 

Baca Juga: Ini Untung dan Rugi Merger Bank BUMN Syariah

Meski diprediksi bakal menopang pertumbuhan kredit perbankan dalam masa pemulihan, penyaluran kredit komersial masih punya tantangan. Utamanya karena pertumbuhan kredit modal kerja masih tumbuh negatif.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Agustus mencatat, saat seluruh segmen kredit seperti investasi, dan konsumsi telah tumbuh positif 4,56% (yoy), dan 1,05% (yoy), kredit modal kerja masih negatif 0,95% (yoy).

“Segmen komersial pertumbuhannya cenderung datar, karena kebutuhan pelaku usaha berkurang, ekspansi ditunda, sedangkan kebutuhan modal kerja juga praktis turun,” kata Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk (BNLI) Darwin Wibowo.

Selanjutnya: Bankir sambut baik perpanjangan program restrukturisasi kredit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×