kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bank Sampoerna tumbuh 153,51% yoy menjadi Rp 46,9 miliar sepanjang 2020


Kamis, 22 April 2021 / 20:21 WIB
Laba Bank Sampoerna tumbuh 153,51% yoy menjadi Rp 46,9 miliar sepanjang 2020
ILUSTRASI. Nasabah di Kantor Cabang Bank Sahabat Sampoerna. KONTAN/Baihaki


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) masih mampu mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun lalu. Meski pandemi menekan industri, Bank Sampoerna berhasil membukukan laba sebesar Rp 46,9 miliar pada 2020.

Nilai itu tumbuh 153,51% year on year (yoy) dibandingkan dengan laba pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 18,5 miliar. Bank ini berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 8,2 triliun, meningkat 4,2% yoy dari penyaluran tahun sebelumnya sebesar Rp 7,8 triliun.

Selain itu, aset bank per 31 Desember 2020 sekitar 7,9% yoy menjadi sebesar Rp 12,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 11,5 triliun. Kenaikan total aset tersebut ditopang oleh penyaluran kredit ke segmen UMKM sebesar Rp 4,2 triliun, kredit korporasi sebesar Rp 1,6 triliun, serta kredit konsumer sebesar Rp 2,4 triliun. 

Sementara itu, total DPK hingga 31 Desember 2020 mencapai Rp 10,4 triliun atau naik 7,6% (yoy) dari DPK tahun sebelumnya sebesar Rp 9,7 trilun. 

Tantangan yang terjadi di tahun 2020 antara lain terefleksikan dalam pendapatan usaha yang tercatat mengalami sedikit penurunan sebesar 1,7% (yoy) menjadi Rp 690,1 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 701,7 miliar. 

Baca Juga: Bank Sampoerna bidik penyaluran digital lending lewat platform PDaja tumbuh 20%

Memahami bahwa tantangan masih mungkin berlanjut, khususnya terkait dengan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Bank Sampoerna mengalokasikan dana pencadangan sebesar 124,1% dari kredit bermasalah pada tahun 2020. 

Rasio dana pencadangan terhadap kredit bermasalah ini naik 55,5% dari rasio yang sama pada akhir tahun 2019 sebesar 68,6%. Lebih jauh, kualitas kredit tetap terkendali dengan rasio kredit bermasalah bruto (gross NPL) pada tingkat 2,8% atau turun dari tahun sebelumnya pada tingkat 4,3%. 

Kondisi dan kinerja keuangan Bank yang kuat juga tercermin dalam rasio kecukupan modal (CAR) yang berada di level 19,1% dan LDR di tingkat 78,4%.

Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah bilang optimistis terus melanjutkan komitmen dalam membantu pertumbuhan bisnis UMKM sebagai salah satu sektor yang tangguh berhadapan dengan tantangan ekonomi yang belum menentu saat ini. Kondisi Bank Sampoerna yang baik juga dapat dilihat dari pemeringkatan oleh Pefindo yang menilai kondisi kinerja keuangan perusahaan di level id A-/Stable. 

“Kami yakin dapat mempertahankan kinerja pada tahun ini Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Pemerintah yang telah mengeluarkan beragam kebijakan yang memungkinkan institusi perbankan terus mendukung kebutuhan pembiayaan para pengusaha UMKM sehingga mereka dapat merealisasikan kreativitas dan menjaga produktivitas di masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Ali dalam keterangan tertulis pada Kamis (22/4). 

Ali menambahkan, Bank juga telah menyesuaikan ketentuan PSAK 71 sejak awal tahun lalu dengan posisi modal inti saat ini sebesar Rp 1,5 triliun. Ali juga meyakinkan bahwa pemegang saham telah berkomitmen untuk meningkatkan modal inti ini, dengan atau tanpa mengundang investor baru, menjadi Rp 2 triliun pada akhir tahun ini, sesuai dengan ketentuan modal minimum yang dipersyaratkan. 

Bank Sampoerna yang telah bertransformasi secara digital sejak 2014 akan terus memutakhirkan layanan perbankan digital agar mempermudah nasabah dan kreditur dalam memenuhi kebutuhan perbankan mereka. Pertumbuhan transaksi digital Bank Sampoerna juga menunjukkan tren yang sangat baik. 

Meski tidak terlepas dari dampak penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan di tahun 2020, jumlah transaksi digital terus bertumbuh hingga akhir tahun 2020 mencapai hampir 12 juta transaksi. 

CFO Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan transformasi digital yang telah dijalankan. Di samping layanan internet banking Bank Sampoerna, mobile banking, digital lending melalui PDaja.com, perusahaan juga berkolaborasi dengan berbagai fintech P2P lending, seperti Mekar untuk pemberdayaan UMKM, khususnya perempuan, serta mendukung perluasan implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) . 

“Berkat dukungan dan kepercayaan nasabah serta masyarakat, di tahun 2020 Bank Sampoerna meraih penghargaan The Most Transaction Growth Bank Buku 2 Tahun dari ATM Bersama, selain membuka kantor cabang baru di Semarang dan Denpasar,” tambahnya. 

Ia bilang pada tahun lalu Bank Sampoerna juga telah melakukan berbagai kegiatan CSR termasuk “Berbagi Sembako” di seluruh cabang Bank Sampoerna, berkolaborasi dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati serta instansi terkait, seperti OJK, Kepolisian maupun Kantor dan Dinas Koperasi setempat dengan total bantuan yang disalurkan hingga ratusan juta rupiah.

Selanjutnya: Begini upaya Bank Sampoerna menjaga DPK pada tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×