kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski masih pandemi, bisnis spesialis bank pelat merah melesat


Kamis, 05 Agustus 2021 / 20:52 WIB
Meski masih pandemi, bisnis spesialis bank pelat merah melesat
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (tengah) bersama para direktur bank BUMN atau Himbara di Jakarta (5/8/2021).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan bank milik negara (Himbara) mampu mendorong pertumbuhan spesialis bisnis di tengah pandemi. 

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya telah membagi fokus bisnis untuk Bank Rakyat Indonesia (BBRI) ke sektor UMKM, Bank Mandiri (BMRI) ke korporasi, Bank Negara Indonesia (BBNI) untuk bisnis internasional, dan Bank Tabungan Negara (BBTN) menggarap sektor KPR.

Tiko, panggilan akrab Kartika menyatakan pembagian itu telah tertata dengan baik hingga saat ini. Ia berharap setiap bank pelat merah itu bisa meningkatkan bisnis spesialisasinya agar bisa menjadi katalis pertumbuhan ekonomi nasional. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan pertumbuhan kredit segmen wholesale banking yang tercatat tumbuh 7,13% yoy menjadi Rp 534,2 triliun per akhir kuartal II 2021. 

Awalnya, Bank Mandiri menargetkan segmen korporasi bisa tumbuh single digit sepanjang 2021. Namun melihat pencapaian hingga paruh pertama tahun ini, ia yakin bisa tumbuh lebih tinggi lagi. 

Baca Juga: Ekonomi mitra dagang Indonesia membaik, bisnis internasional BNI ikut tumbuh per Juni

“Kami lihat korporasi terutama di sektor yang sudah mulai melakukan ekspansi sesuai rencana investasi jangka panjangnya itu membutuhkan pembiayaan dari perbankan dan ini yang kami sambut baik. Kalau melihat prospek dari nasabah-nasabah korporasi ke depan masih menunjukkan lanjutan transaksi yang sangat positif dari semester I ke semester II. Kami lihat akan terjadi pertumbuhan yang lebih tinggi dari sekitar 7,13% sudah diraih Mandiri pada semester I untuk wholesale,” ujar Darmawan secara virtual, Kamis (5/8).

Terutama untuk sektor terkait investasi yang memang mendukung kegiatan ekonomi kedepan, peran teknologi dan konektivitas yang dilanjutkan oleh proyek infrastruktur. Termasuk  juga untuk korporasi yang memiliki usaha berorientasi ekspor dengan berbagai inovasi walau sekitar perdagangan dan komoditas. 

Ia juga melihat prospek dari sektor terkait perkebunan dan perikanan laut dan status tingkatkan volume ekspornya. Perkebunan lain juga punya pasar yang sangat baik. Bank Mandiri juga akan monitor dari pengaruh global terhadap kinerja korporasi, sehingga bisa melihat korporasi yang mengalami kenaikan transaksi ke pasar global bisa dikucurkan kredit. 

“Kecukupan likuiditas akan jadi kunci utama dan itu jadi faktor positif. Karena sampai saat ini di sektor keuangan, bagaimana kita mengelola dari sisi funding dari tersedia banyak yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan kredit. Kita hitung sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2021,” jelasnya. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×