kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK bakal umumkan aturan bank digital, Bank Neo Commerce perkuat ekosistem digital


Senin, 19 April 2021 / 13:30 WIB
OJK bakal umumkan aturan bank digital, Bank Neo Commerce perkuat ekosistem digital
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan saat paparan publik insidentil BBYB.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyiapkan rancangan penyelenggaraan bank digital yang akan segera diluncurkan pada Semester I-2021. Aturan tersebut dibuat untuk mendukung konvergensi antara bank konvensional yang sudah ada dengan kemunculan bank digital. 

PT Bank Neo Commerce Tbk atau BNC (BBYB) menyampaikan komitmen untuk memenuhi persyaratan bank digital OJK melalui langkah strategis. Hal itu telah dilakukan sejak mengumumkan rebranding perusahaan dari Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) menjadi BNC di tahun 2020.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan, tidak ada dikotomi antara bank digital maupun bank umum. Mengingat beberapa bank sudah bertransformasi untuk memberikan layanan atau produk digital kepada nasabahnya. 

Disamping itu, kapasitas permodalan menjadi salah satu pengaturan bagi bank yang berniat untuk bertransformasi menjadi bank digital seutuhnya. Modal inti minimum tersebut disyaratkan oleh OJK untuk menjamin tata kelola teknologi yang lebih baik, tercukupinya kapasitas permodalan, proyeksi model bisnis ke depan, dan kemampuan untuk mengelola bisnis bank digital. 

Direktur Utama BNC Tjandra Gunawan menyatakan komitmen perusahaan terkait rencana itu. Ia menyebut transformasi yang terjadi pada BNC tidak hanya sekadar pergantian nama saja, tapi juga meliputi aspek fundamental yang tercermin dari perubahan bentuk layanan dari konvensional ke digital. 

Baca Juga: Bank Neo Commerce percepat transformasi menjadi bank digital

“Secara bertahap, BNC akan memberikan neo experience perbankan yang menyenangkan bagi nasabah dengan layanan digital end-to-end. Dalam upaya kami memberikan layanan perbankan yang sesuai dengan tagline kami, Banking, Above & Beyond, BNC juga membentuk ekosistem digital yang luas dengan mengajak serta berbagai perusahaan teknologi digital untuk bekerja sama dan sama-sama bertumbuh bersama kami,” jelas Tjandra dalam keterangan tertulis, Senin (19/4). 

Bank Indonesia mencatat 91,3 juta penduduk Indonesia masih belum memiliki akses ke layanan finansial maupun perbankan (unbankable). Selain itu, terdapat pula 62,9 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang belum terkoneksi dengan lembaga pembiayaan dan perbankan untuk mendukung bisnis mereka. 

BNC melihat kehadiran bank digital semakin penting untuk dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut dengan layanannya yang dapat menjangkau masyarakat lebih luas secara lebih cepat dan nyaman. 
Tjandra mengakui peralihan menuju bank digital tidaklah mudah dan instan, diperlukan pembentukan infrastruktur dan pondasi yang kuat, termasuk proses edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat. 

“Inklusi keuangan telah menjadi perhatian pemerintah, BNC yakin penguatan ekosistem digital di tanah air merupakan kunci untuk mempercepat terwujudnya hal tersebut. Kehadiran bank digital memberikan pilihan bagi masyarakat untuk merasakan pengalaman digital pada layanan perbankan dan finansial,” tambahnya. 

Aspek keamanan pelayanan digital bagi nasabah tentu menjadi aspek penting dan tidak bisa diabaikan di dalam bank digital. OJK juga mengimbau pemain bank digital untuk memperhatikan pengaturan keamanan layanan digital seperti penanganan nasabah, cybercrime dan isu lainnya. 

Selain itu, OJK menilai proses edukasi nasabah berperan penting untuk menanamkan pemahaman bahwa bank digital justru dapat memberikan lapisan keamanan yang lebih kuat dengan teknologi termutakhir. 

Baca Juga: Transaksi digital digemari, regulator dan bank kebut pengembangan digital banking

“Di dalam rancangan POJK bank umum kami akan tekankan bagaimana bank bisa melakukan keamanan teknologinya agar masyarakat paham bahwa layanan digital bank atau layanan yang menggunakan digitalisasi tidak ada masalah dalam aspek keamanan,” sebut Heru. 

BNC mendukung upaya OJK untuk mengatur pencegahan kebocoran keamanan data nasabah. Tjandra menyatakan menjadi bank digital, maka tingkat keamanan layanan perbankan justru menjadi lebih baik karena didukung oleh digital security yang berlapis dari teknologi terkini dari awal hingga akhir.

“Kami sepakat dengan penjelasan OJK, dan oleh karenanya BNC sangat serius mengembangkan digital security dengan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka. Pembeda yang paling signifikan adalah, di bank konvensional masih terdapat sentuhan manual (human intervention), berbeda dengan bank digital yang mana sentuhan manual tersebut bisa jauh diminimalisasi hingga memperkecil kemungkinan human error," tutup Tjandra.

Selanjutnya: Bakal jadi bank digital, simak rekomendasi analis untuk saham-saham berikut ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×