kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimalisasi layanan API, transaksi bank BUMN ikut terkerek


Senin, 18 Oktober 2021 / 06:30 WIB
Optimalisasi layanan API, transaksi bank BUMN ikut terkerek


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mengoptimalkan layanan open banking melalui Application Programming Interfaces (API). Melalui strategi tersebut, transaksi API perbankan pelat merah ini meningkat selama pandemi.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, mencatatkan lebih dari 200 juta transaksi API dengan volume transaksi bisnis senilai Rp 107 triliun pada September 2021. Dengan realisasi ini, perusahaan menargetkan fee based income puluhan miliar tahun ini. 

"Per September 2021, kami sudah mencatat fee based income Rp 30 miliar. Tentunya, dengan pencapaian itu, memperlihatkan trasaksi BRI API meningkat dan melebihi dari target yang ditetapkan," kata Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo, Jumat (15/10). 

Indra mengungkapkan, peningkatan tersebut karena unit kerja BRI secara massif memasarkan produk-produk finansial BRI API. Dibarengi strategi Go BRI API yang mendorong pertambahan jumlah patner dan nasabah. 

Selain itu, BRI juga fokus kepada peningkatan keandalan sistem dan merancang produk-produk yang inovatif untuk memperluas ekosistem agar memberikan pelayanan yang terbaik kepada partner-partner perusahaan.

Baca Juga: BRI bidik penyaluran KPR Rp 1 triliun dari pameran virtual mulai 15 Oktober

Tak mau kalah, transaksi API PT Bank Negara Indonesia (Persero) juga meningkat 131% yoy per September 2021. Saat ini, BNI memiliki lebih dari 200 layanan API dan terus mengembangkan layanan baru seperti penagihan kredit, pembayaran, pembukaan akun digital dan lainnya. 

Head of Wholesales Solution Division BNI Agung Kurniawan mengungkapkan, peningkatan transaksi tersebut seiring maraknya fintech di Indonesia sejak tahun 2015. Hal ini membuat aktivitas masyarakat dan bisnis beralih dari offline ke online. 

"Sebagai contoh, industri fintech menunjukkan peningkatan pada dua kuartal pertama selama pandemi. Transaksi elektronik menyentuh titik tertinggi Rp 93 triliun dan fintech lending tumbuh 153%," terang Agung. 

Oleh karena itu, BNI meningkatkan kerja sama dengan fintech, e-commerce dan startup. Solusi API juga digunakan oleh nasabah-nasabah korporasi, universitas dan pemerintah yang mulai membutuhkan dukungan digital berbasis API yang lebih cepat dan efisien. 

BNI sudah berinvestasi untuk kesiapan sistem dan sumber daya untuk mendukung digitalisasi. Bahkan, perusahaan melakukan benchmark ke bank global untuk kesiapan BNI Goes Global dengan menggandeng patner strategi. 

Tak berbeda jauh, transaksi API PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) juga mengalami peningkatan seiring bertambahnya kerja sama dengan pihak - pihak lain. Kerja sama tersebut untuk memenuhi kebutuhan bisnis kedua belah pihak. 

Direktur IT and Operations Bank BTN Andi Nirwoto mengutarakan, perusahaan akan terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya melengkapi ekosistem properti. Secara internal, perusahaan juga melengkapi layanan dan fitur pada platform API.

"Untuk menuju pure open banking, kami memproses perizinan terkait layanan perbankan digital kepada pihak regulator," tutupnya.

Selanjutnya: BNI bidik kredit distributor financing kepada distributor Pertamina Lubricants

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×