kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Para pensiunan jadi pasar empuk sejumlah bank


Rabu, 22 Mei 2019 / 21:11 WIB
Para pensiunan jadi pasar empuk sejumlah bank


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pensiunan masih jadi pasar yang menggiurkan bagi perbankan untuk menggenjot penyaluran kredit. Potensi kredit pensiunan dinilai masih menjanjikan mengingat jumlah para pekerja yang mempersiapkan masa pensiun terus meningkat setiap tahunnya.

PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) misalnya optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan kredit pensiun. Tahun ini, Bank Mantap menargetkan pembiayaan di segmen ini meningkat minimal 32% menjadi Rp 18,5 triliun atau secara nominal naik sebesar Rp 4,5 triliun dari tahun 2018.

"Kami optimistis kredit pensiun masih sangat baik karena setiap tahunnya terdapat sekitar 400.000 orang yang mempersiapkan masa pensiun," kata Senior Executive Vice President Finance, Retail & Digital Banking Bank Mantap Fajar Ari Setiawan kepada Kontan.co.id, Rabu (22/5).

Untuk mencapai target itu, Bank Mantap telah menyiapkan beberapa program dan produk unggulan yang akan dirilis tahun ini. Selain kepada pensiunan, Bank Mantap juga serius menggarap segmen ASN Aktif dengan menawarkan program yang membantu pegawai mempersiapkan masa pensiun yg lebih baik, mulai dari tabungan berjangka, program kewirausahaan secara end to end dimana pegawai/pensiunan diberikan pelatihan, bimbingan sampai dengan membeli hasil usaha dari pegawai/pensiunan.

Bank Mantap juga terus menjajaki kerjasama dengan institusi baru yang difokuskan pada Dana Pensiun perusahaan pemerintah maupun swasta. Sementara saat ini perusahaan sudah bekerjasama dengan 30 lebih institusi baik swasta maupun pemerintah dalam menyalurkan kredit pegawai maupun penyaluran manfaat pensiun.

Sepanjang kuartal I-2019, Bank Mantap berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit pensiun sebesar 49% secara year on year (yoy). Kredit pensiunan dan pra pensiun masih menjadi penyokong utama bisnis Bank Mantap dengan kontribusi sebesar 91%.

Adapun suku bunga kredit pensiun yang ada di Bank Mantap di kisaran 0,7%-0,8% anuitas/bulan. "Melihat tren persaingan ke depan kami masih optimistis untuk belum meningkatkan suku bunga pinjaman," tambah Fajar.

Senada, Bank BNI juga melihat potensi kredit pensiun masih besar. Namun di kuartal I, realisasi kredit pensiun Bank Mantap baru Rp 185,44 miliar atau masih mengalami penurunan dari periode yang sama tahun lalu.

General Manager Product Management Division BNI Donny Bima Herjuno mengatakan, BNI akan mendorong pertumbuhan kredit pensiun dengan fokus menggarap peserta Taspen, Asabri dan institusi/lembaga Pensiun kerjasama lainnya. 

"Saat ini kami lebih fokus untuk menggarap potensi payroll yang belum tergarap serta perbaikan proses kredit. BNI juga berusaha menjajaki kerjasama dengan institusi/lembaga pensiunan lainnya," katanya.

Saat ini, BNI telah bekerjasama dengan lebih dari 15 institusi untuk penyaluran kredit pensiun. Adapun suku bunga BNI untuk kredit segmen ini sekitar 15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×