kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah tidak pasang target indikatif pada penawaran sukuk ritel SR-010


Jumat, 23 Februari 2018 / 12:53 WIB
Pemerintah tidak pasang target indikatif pada penawaran sukuk ritel SR-010
ILUSTRASI. Peluncuran Sukuk Negara Ritel seri SR-010


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi membuka masa penawaran sukuk negara ritel (sukri) seri SR-010 mulai hari ini, Jumat (23/2) hingga 16 Maret mendatang. Pemerintah tidak menyebut target indikatif pada penawaran sukri kali ini.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman membenarkan pihaknya tidak memasang target indikatif untuk penawaran sukri SR-010. Ia mengaku, pihaknya ingin melihat terlebih dahulu permintaan yang datang dari investor sekaligus perkembangan pasar obligasi itu sendiri. "Karena karakteristik sukri tidak bisa disamakan dengan instrumen obligasi lainnya," kata Luky, Jumat (23/2).

Terlepas dari itu, Luky menyebut secara keseluruhan target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel di tahun ini ada di kisaran Rp 30 triliun yang terdiri dari instrumen sukri, obligasi ritel indonesia (ORI), dan savings bond ritel (SBR).

Dari sisi agen penjual, Adrianus Wagimin, Kepala Sub Divisi Wealth Management Bank Central Asia mengatakan, pihaknya juga tidak menargetkan jumlah nilai penerbitan maupun jumlah investor yang membeli sukri SR-010 tahun ini. "Kami serahkan ke pelaku pasar saja sembari terus melakukan penawaran kepada masyarakat," katanya, Jumat (23/2).

Ia menambahkan, pihaknya lebih memprioritaskan nasabah BCA terlebih dahulu untuk membeli sukri SR-010. Meski begitu, ia bilang tim BCA tetap akan gencar melakukan promosi dan edukasi dengan memanfaatkan media sosial.

Beda lagi dengan Susy Meilina, Direktur Utama MNC Sekuritas. Ia berharap pihaknya mampu menjual sukri SR-010 hingga Rp 200 miliar. Ia mengaku tidak ada cara khusus untuk menggaet investor ritel agar membeli sukri SR-010. "Kami masih akan maksimalkan tim marketing yang ada dan terus melakukan blast e-mail," tuturnya.

Sekadar informasi, berkaca pada penerbitan sukri SR-009 di tahun lalu, pemerintah mampu meraup dana senilai Rp 14,03 triliun dengan jumlah pembeli sebanyak 29.838 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×